Senin, 11 Agustus 2008

Membangun Kewibawaan Cara Rasulullah SAW

Tidak ada manusia yang demikian besar pengaruhnya selain Rasulullah SAW. Pengaruhnya tidak hanya dirasakan para sahabat dan orang-orang yang hidup sezaman, tapi juga dirasakan oleh orang-orang yang terpaut ribuan tahun dengan beliau. Hal ini menggambarkan betapa luar biasanya sosok Muhammad Rasulullah SAW.

Mengapa Rasulullah SAW memiliki pengaruh luar biasa? Sebabnya,
Rasulullah SAW sangat efektif dalam berdakwah. Dan efektifitas ini
sangat dipengaruhi oleh besarnya wibawa yang beliau miliki. Ya,
Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat berwibawa. Kata-katanya
didengar, perilakunya diteladani, dan perintahnya diikuti.

Dengan wibawanya, beliau pun bisa mengubah orang tanpa menyakiti. Luar biasa.

Pertanyaannya, mengapa beliau berwibawa? Ada lima penyebab. Pertama,
sesuainya antara ucapan dengan perbuatan. Rasulullah SAW adalah sosok
yang memiliki integritas tinggi. Tidak ada satu riwayat pun, yang
shahih, yang menyebutkan bahwa beliau pernah berdusta, ingkar janji,
atau menyia-nyiakan amanah.

Saat Rasul memerintahkan sesuatu kepada para sahabat, maka beliaulah
orang pertama yang melakukan perbuatan tersebut. Bagaimana pun
sulitnya. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW pernah menunggu
seseorang hingga tiga hari, karena beliau telah berjanji dengan orang
tersebut.

Kedua, tidak melakukan banyak kesalahan. Rasulullah SAW adalah
pemimpin sempurna sehingga jarang sekali melakukan kesalahan. Orang
pun menjadi kagum dan percaya kepada beliau. Walau demikian, tatkala
melakukan kekeliruan, Rasul berbesar hati mengakuinya. Beliau pun
tidak segan-segan menuruti nasihat para sahabatnya bila memang
pendapatnya dianggap lebih baik.

Satu pelajaran penting dari poin dua ini bahwa kita pasti pernah
melakukan kesalahan. Namun, sebaik-baik orang yang bersalah adalah
yang meminta maaf, segera mengevaluasi diri, segera memperbaiki diri,
dan bertanggung jawab serta rela menanggung semua akibat yang
ditimbulkan.
Yang tak kalah penting, kita jangan mengulangi kesalah
tersebut berulang-ulang. Sekali dua kali orang masih percaya. Namun
tiga, empat, atau lima kali kita melakukan kesalahan yang sama, orang
pun tak akan lagi melihat kita.

Ketiga, tidak emosional. Rasulullah SAW adalah sosok yang terkenal
sangat tenang, santun dan tegas. Dalam kondisi apapun beliau tetap
tenang, sehingga setiap keputusannya selalu tepat. Walaupun harus
marah, maka marah beliau proporsional, tepat sasaran dan tidak
merugikan.

Sebenarnya, berbeda antara marah dan tegas. Kalau marah itu
berdasarkan nafsu, sedangkan tegas berdasarkan adil. Seorang pemimpin
yang emosional dan pemarah akan jatuh wibawa di hadapan orang yang
dipimpinnya. Ia tidak akan dicintai, tapi ditakuti. Kata-katanya
mungkin didengar, tapi tidak akan diikuti. Sikap seperti ini jauh dari
pribadi Rasulullah SAW.

Keempat, tidak banyak bicara dan humor. Ucapan Rasulullah SAW bagaikan
butiran intan permata. Tidak ada yang sia-sia. Semua ucapannya
berkualitas tinggi hingga diabadikan dalam kitab-kitab hadis.
Kalau
pun harus humor atau bercanda, maka humornya tersebut berkualitas dan
tidak dibumbui dusta. Mengapa demikian? Beliau mengajarkan bahwa
setiap yang kita ucapkan harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah
SWT.

Kelima, konsisten, teguh pendirian dan tidak plinplan. Rasulullah SAW
adalah sosok yang sangat konsisten dalam memperjuangkan kebenaran.
Beliau teguh pendirian dalam menyebarkan cahaya Islam, walau nyawa
taruhannya. Ada ungkapan beliau yang sangat terkenal, "Walau matahari
di tangan kananku, dan bulan di tangan kiriku, aku tak akan mundur
dari jalan dakwah ini". Luar biasa. Rasulullah SAW mengucapkannya
ketika orang-orang kafir Quraisy meminta agar beliau menghentikan
dakwahnya. Demikianlah, tanpa keteguhan sikap, mustahil Islam bisa
sampai kepada kita.

Semoga kita bisa meneladani Rasulullah SAW dengan menjadi manusia
berwibawa, sehingga kita bisa mengubah orang lain secara efektif.
Amin.

Tidak ada komentar: