Aku lahir di desa kecil pinggiran Kecamatan Kedawung, salah satu kecamatan yang berada di wilayah Sragen, Jawa Tengah.Tepatnya Desa Mojoroto,desa yang jauh dari keramaian kota.
Jumat, 05 September 2014
Konspirasi Metro TV Terkuak Pengakuan
Jumat, 22 Agustus 2014
Pendakian Ciremai PT Bukit Muria Jaya
Rabu, 19 Juni 2013
Masa Kecilku (Abu Mabruk)
Minum susu biar sehat kaya bapak ma ibu :)
Waktunya tidur setelah main seharian :D heheheh
Selasa, 30 April 2013
May Day 2013
Heheheh
Sesuai Surat Edaran Bupati Karawang nomor 560 / 1822 /Disnakertrans Tentang Perayaan hari Buruh Internasional meminta agar pimpinan perusahaan pada tanggal 1 Mei 2013 meliburkan pekerjanya dan menggantinya dengan hari kerja yang lain atau diperhitungkan dengan cuti tahunan dan teknis pelaksanaanya agar dibicarakan secara bipartit.
demikian informasi terakhir....
Selamat Hari Buruh Internasional.
Maju Terus Pantang Mundur.
Jumat, 09 November 2012
Ahmad Nahidh Abu Mabruk
Kamis, 28 Oktober 2010
Indonesiaku Jangan Sedih
Minggu, 16 Mei 2010
Spesial terimaksih untuk Sobatku
Rabu, 12 Mei 2010
12 Mei 2010
Minggu, 25 April 2010
Karawang Nasi Kucing (Awakku Rapenak)
Selasa, 02 Juni 2009
Baru Sadar
PAs mau ambil duit di ATM Taman Cibodas Tangerang, loh...ko ATM di dompet ga, akhirnya aq balik lagi ke rumah...aq cari2 di tas ga ada juga...,oh...dikosan mungkin...pikiranku tersirat...
Tapi setelah aq bel temen ko ga ada yah.....suruh aq nyariin..
Bener dech... ATM ku ilang kayaknya...
Aq inget2 dimana yah....?
wah otakku ga mampu menjawabnya...
Akhir...nya...
Ya sudahlah...
Itu bukan rejekiku...padahal duit aq simpen di 1 no rek saja..
Aq ga punya rekenig lain, Akhirnya senin tanggal 1 Juni 2009 aq coba cek ke Kantor Cabangnya, untuk liat saldonya..dan ternyata...saldo dah aga ada. lagi.....wua...:((:((..
Wah pusing banget dech....
KAcau..semua...
Aq juga lom bayar kos lagi, terus mau pindah kerjaan, lom dapat kosan...lom bayar angsuran motor...
Wah ruwet...
Lom bayar arisan...
Arisan ikut dua lagi...wua..:((
Duh...mengapa seperti ini yah.....
YAh wlo ada simpenan dikit...aq coba buka rek baru yang ga pakai buku tabungan..tapi yang pake rekening koran untuk laporannya....
Ya Alloh...ampunilah dosaku...
MAafkan lah hambamu ini....
Jumat, 20 Februari 2009
UCUP
Dipinggir rel kereta api itu
Aku bertemu Ucup
8 tahun usianya....
Kulitnya coklat tua rambutnya kusai
Kaos dan celananya kusam
Keringatnya berpeluh
Karena hampir seharian di perempatan jalan itu
Menyanyikan lagunya dengan irama seadanya
Terkadang
Ucup mengajak Beben
adiknya yang berusia 2 tahunan
di perempatan jalan itu
selain ngamen...
Ucup mengemis.....(aku terdiam ...sedih...bingung....)
Kamis, 19 Februari 2009
Ilmu Dikomersilkan? Ironi Komersialisasi Perguruan Tinggi Negeri
Dalam Islam ilmu itu harus diajarkan kepada yang lain. Ilmu yang bermanfaat merupakan satu amal yang pahalanya terus mengalir meski yang mengajarkannya sudah meninggal.
Namun sayangnya saat ini ilmu justru dikomersilkan. Biaya PTN dengan adanya UU BHP justru semakin mahal karena PTN diprivatisasi.
Silahkan lihat berita di bawah.
Mudah2an ummat Islam bisa melakukan amar ma'ruf nahi munkar dan lepas dari fanatisme kelompok agar ilmu terjangkau bagi seluruh rakyat.
Wassalam
http://www.medanbis
Ironi Komersialisasi Perguruan Tinggi Negeri
Rubrik Khusus 29-01-2009
Oleh: Badikenita Putri Sitepu SE MSi Cand. Doktor
SELAMA ini pendidikan diyakini mampu memberikan kontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan status sosial seseorang. Dalam perjalanannya, sistem pendidikan di Indonesia mengalami suatu pengalihan tanggung jawab terkait kepentingan konstelasi politik ekonomi (economic political interest) era globalisasi.
Akibatnya, sistem pendidikan nasional masuk ke dalam pusaran standar ekonomi pasar bebas, terutama per- guruan tinggi negeri (PTN), sehingga biaya kuliah di PTN semakin mahal.
Berbagai model penerimaan mahasiswa baru pada kebanyakan PTN, terutama yang berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN), dikeluhkan masyarakat karena biaya masuk yang terlampau tinggi telah memberatkan para calon mahasiswa. Hal tersebut dilakukan melalui berbagai jalur.
Beragam nama pun muncul, mulai dari jalur umum, jalur khusus, jalur prestasi, jalur alih jenjang, dan sejumlah nama lainnya. Pada jalur umum di sejumlah PTN, dikabarkan biaya masuk bisa mencapai Rp 100 juta. Jumlah itu belum termasuk biaya operasional pendidikan (BOP) yang bervariasi.
Bahkan tarif yang cukup mahal juga berlaku bagi calon mahasiswa yang menempuh jalur penelusuran minat dan kemampuan (PMDK). Apalagi jalur khusus, yang biasa disebut “jalur tol”, biaya masuk PTN itu bisa lebih mahal lagi. Dan anehnya, PTN tidak segan-segan memberikan lebih dari separuh porsi penerimaan mahasiswa baru untuk “di- jual” lewat jalur khusus ini.
Dengan demikian, para peserta didik dari keluarga miskin tersingkir karena tidak mampu membayar biaya masuk PTN ataupun perguruan tinggi swasta (PTS) yang mahal. Alhasil, anak-anak yang bukan dari keluarga kaya terpaksa masuk ke universitas yang biayanya murah dengan kualitas rendah. Padahal, banyak di antara mereka yang berotak cemerlang sebagai bibit unggul generasi muda harapan bangsa.
Privatisasi
Agar mampu bersaing di pasar global, PTN harus memiliki kemandirian, otonomi dan tanggung jawab yang lebih besar untuk mengelola institusinya sendiri tanpa campur tangan dari pihak manapun, termasuk pemerintah. Hal itu merupakan bahan pertimbangan lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 tentang penetapan PTN melalui konsep Badan Hukum Pendidikan (BHP), sehingga terbentuk Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN).
Aksi demonstrasi besar- besaran dari kalangan mahasiswa beberapa bulan lalu antara lain dari Universitas Hasanuddin, Makassar, secara konsisten menolak konsep BHP. Hal itu merupakan sinyal bahwa BHP bukan alternatif solusi yang tepat untuk memandirikan dan memaksimalkan kualitas pendidikan. BHP merupakan aroma baru bagi komersialisasi pendidikan tinggi. Menurut konsep BHP, semua bentuk lembaga pendidikan tinggi harus masuk ke dalam privatisasi. Suatu saat nyaris tidak ada lagi perbedaan antara PTN dan PTS. Asumsi bahwa biaya kuliah di PTN lebih murah daripada di PTS akan sirna. Bahkan biaya kuliah di PTN bisa lebih mahal daripada di PTS. Atas dasar konsep BHP, maka PTN dibolehkan mencari sumber-sumber dananya secara mandiri.
Guna mengejar ketertinggalan agar tidak gulung tikar, PTS-PTS juga bersaing dengan program-program baru yang dibuka oleh PTN. PTS yang sudah besar dengan mudah membuat jejaring dengan dunia usaha atau pemodal besar, sehingga semakin maju. Sedangkan PTS yang tidak siap bersaing dan sulit dilirik para kapital akan tertinggal di tengah ke- tatnya persaingan pasar. Dengan adanya privatisasi, bisa dipastikan biaya pendidikan di PTN akan semakin mahal.
Pada sisi idealisme pen- didikan, upaya pengesahan RUU BHP merupakan pelanggaran fundamental dari segi pedagogi, yaitu pendidikan sebagai kebaikan bagi semua orang. Pendidikan, dalam pandangan Paulo Freire, harus menjadi praksis yang membebaskan, termasuk bebas dari kejahatan ekonomi dan kekuasaan. Ada semacam sinyalemen bahwa pembentukan PT BHMN memberikan kesempatan para pimpinannya untuk menyisipkan aroma politis yang bisa melanggengkan kepentingan mereka.
RUU BHP adalah lepas tangan negara atas pembiayaan pendidikan nasional dengan memberi keleluasaan PT BHMN untuk mencari pemodal yang bersedia membiayai penyelenggaraan pendidikan (pasal 2 alternatif). Maka, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Mendiknas mencanangkan upaya mem-BHP-kan 81 PTN se-Indonesia, minimal 50 persen hingga 2009, menjadi kontradiktif dengan Pasal 31 UUD 1945 dan UU Sisdiknas, yaitu menyelenggarakan pendidikan yang murah, mudah, dan dapat diakses masyarakat luas melalui proses yang demokratis dan tanpa diskriminasi (pasal 4 (1) UU No 20/2003).
Dampak Buruk
Sebagai akibat komersialisasi, pendidikan kita semakin menjauh dari hakikatnya sebagai proses untuk menginternalisasika
Lembaga pendidikan menjadi ajang bisnis atau lahan pencarian laba. Bukan hanya dunia kerja/usaha yang komersial, tetapi lembaga pendidikan pun dijadikan pasar. Tidak pelak lagi, pendidikan lebih banyak mencetak para lulusan yang taat pada kaidah-kaidah pencarian laba bagi diri sendiri ketimbang peduli pada kualitas kemanusiaan, kehidupan, dan keberadaban.
Padahal, pendidikan nasional harus dapat mencerdaskan bangsa (kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual) untuk mencetak putra-putri terbaik yang mampu membaca tanda-tanda zaman. Kebrutalan sebagian mahasiswa dan warga bangsa terhadap nyawa serta nasib sesama manusia bisa memandu kita untuk melihat salah satu akar masalah dari kegagalan pendidikan di negeri ini. Kasus paling mencolok antara lain tindak kekerasan yang pernah berulang-ulang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa senior di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) terhadap juniornya.
Pendidikan adalah usaha dan proses pemanusiaan generasi muda, pemilik masa depan bangsa dan negara ini. Celakanya, sekarang semakin banyak perguruan tinggi yang hanya memperhatikan aspek-aspek terkait sumber daya manusia (SDM) dalam pengertian pragmatis semata. Pendidikan SDM tanpa disertai komitmen terhadap nilai-nilai moral, telah membuat banyak orang berusaha untuk menghindari ketentuan hukum yang dianggap merugikan diri sendiri, sebab dalam benaknya hanya sebatas memikirkan untung-rugi.
Penulis adalah dosen tidak tetap FE USU Medan/Kandidat Doktor Ilmu Ekonomi UI Jakarta/Ketua Forum Komunikasi Mahasiswa/i Pascasarjana Ekonomi UI Jakarta
Jumat, 30 Januari 2009
Jumat, 23 Januari 2009
Rencana ke Ciremai.....
Aq, ejunk, Ambon, ma Emon. Kita berangkat dari Bitung Tangerang NAik Bis...
So.....Doain JA yah....... Moga Nyampe Puncak....;));))[-o<
Oh ya Lupa...nich data lengkapnya ....
ambon--> Joni(Madiun), Emon..Rokhim(Semarang), Ejunk Agung (Tegal)
and cuaca mendukung....Pertama sih ga boleh ma penjaganya, tapi maren dapet sms KALIAN BOLEH NAIk....
Wah seneng banget ,
Kan pas senin Libur..Coy....
Trus kita juga dah siapin semalm....so.....moga kita bisa ambil dokumentasi disana dech tar.....
Kamis, 08 Januari 2009
Selamat Wat Prodo ma Yuni
Dimana istrinya Yuni telah melahirkan putri dengan selamat, Rabu jam 22.00 7 Januari 2009 di Rumah Sakit Tangerang dengan panjang 48 cm berat 2,6 kg.
Semoga Juniornya nati menjadi anak yang Sholihah, Amin. [-o<
Sekali Lagi Selamat ya Prodo and Yuni.
KAmi dari Expat18 Mengucapkan....Selamat............................
Gud Lak Brader
Information From
Selasa, 30 Desember 2008
Foto Di Dufan
Lagi...
LAgi...
Asyik-asyik yah.....
Ini Untuk Indonesiaku....
Ancol merupakan salah satu tempat hiburan yang ada di kota Jakarta, tepatnya di Jakarta Utara.
Kebetulan sekarang kan musim liburan sekolah, juga libur panjang bagi kita semua.
NAh Ancol nich ato DI Dufannya menjadi salah satu alternatif untuk liburan. Pengunjungnya pun banyak.....banget alias rame....he..he...he...
Information From
DO FUN
Aku kesana berenam, naik motor dari Keroncong, Tangerang.Masing-masing boncengan, aku ma Awenk, Rizal ama Risma and Teguh (Anak Ciamis ama Ratih).Kita menuju ke Dufan rombongan, berangkat dari 14.00 sampai 14.50 kita sampai diparkiran Ancol.
Sampai sana kita beli Tiket per person 120 ribu saja, sudah bisa ngrasain semua jenis permainan disana, dari maen air sampai TORNADO khusus yang punya nyali.
Kita pertama mencoba naek KORA-KORA, yah seperti kapal yang diayun2 itu.....
Ternyata....Wuih........
Serem juga.....baru,,bis itu..kita ke Halilintar....nich lebih serem lagi ternyata.......pokoke...hi...
cuman aq tetep naek donk....
Selesai Halilintar cooling down dulu2...jalan2...and liat karnaval....dalam menyambut Tahun baru...
Selesai liat karnaval , mencoba melihat Rumah miring....--> masuk nich...biar bisa ngrasain...
Terus ke rumah Ajaib...--> rumah yang didalamnya bikin bingung coz banyak kaca2.nya...;));))
Nah ini yang serru kita ke TORNAdo......cuman aq ga bisa naik....bis pantat alias kakiku sakit...... Jadi Aq Cuman bisa liat Ajah...;)):))
Singkat kata singkat cerita, waktu dah malam...Risma, Ratih, Teguh MA Awenk...ke Arung Jeram aq ma Rizal ga ikut....males...coz semua harus basah...takut air..;));))...kita mendingan liat kembang api...;));))...
Setelah Kelompoknya si Awenk selesai....maen.aer....kita langsung prepare pulang....yah..ternyata ada yang pengen beli oleh2 wat adeknya.... kita buntutin aja dech dari belakang... akhirnya.... NAh selesai semua kita CAbut Coy....... menuju parkiran......and selanjutnya pulang dech.... terus brenti di MAsjid TAngerang. Al- A'zhom.... and sekalian makan.... dah itu.... Pulang dech...kerumah masing..... yah sekitar jam 10.30an aq nyampe..... Oh..iya..padahal aq pengen liat tournamen Volley di Kabupaten TAngerang cuma ga jadi...akhirnya ke Ancol aja dech...;));))
Information From