| dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya   dengan 'ainul yakin,
kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu   megah-megahkan di dunia itu). (QS. 102:1-8)
 
 Surat ini   secara singkat dan tepat berbicara tentang fenomena kehidupan sekelompok   manusia hingga akhirnya. Dalam ayat pertama Allah gambarkan situasi kehidupan   mayoritas manusia yang menghabiskan seluruh kesempatan hidupnya untuk sebuah   pesta lomba mengejar prestasi duniawi, mencari popularitas, berbanyak-banyak harta   dan keturunan, memburu titel dan pangkat.
 
 Yah Alangkah sesaknya dunia ini dengan manusia-manusia type ini.   Manusia-manusia yang sejak bangun tidur hingga berangkat tidur kembali hanya   disibukkan oleh dunia. Dia putar benaknya, dia kuras tenaga dan fikiran hanya untuk dunia.   Bahkan ketika tidur, yang diimpikan juga dunia. Celakanya, ketika dia   mengambil waktu sisanya untuk sholat menghadap Rabbnya, pencipta, pemilik dan   pengaturnya, yang masih berputar dibenaknya juga dunia, dan ketika dia   mengangkat tangannya berdo'a, yang dia mohon juga dunia. Dunia bagi mereka   telah berubah menjadi tujuan bukan lagi sarana, sehingga mereka terus   berlomba untuk mengejarnya. Dunia benar-benar telah singgah di hati mereka   sehingga dengan bebas mengatur dan mengendalikan seluruh aktifitas   kehidupannya. Untuk manusia type-type inilah Allah katakan:   "Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, (QS. 102:1)"
 
 Mereka lalai kalau dunia ini sangat pendek waktunya, sehingga tak pantas   untuk dijadikan tujuan, dunia bukanlah negeri idaman, tapi ujian dan cobaan.   Yang sangat memprihatinkan adalah betapa istiqomahnya mereka dalam   kelalaiannya sampai ketika mata mereka terbelalak ketakutan melihat malaikat   maut datang menjemput.
 
 Kematian, semua orang tahu tapi terlalu sedikit yang mau menyadari, banyak   manusia yang berusaha lari dari kematian, membebaskan fikirannya dari   bayang-bayang maut. Namun sia-sialah usaha mereka. Ibarat bejana, semua orang   akan meminumnya, ibarat binatang buas tak pernah bosan mengejar mangsanya,   dia berjalan dan tak pernah memperlambat langkahnya, dia pasti datang tak   pernah ingkat akan janjinya." Dan datanglah sakaratul maut yang   sebenar-benarnya.Itulah yang kamu selalu lari dari padanya. (QS.   50:19)"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati... (QS. 3:185)
 
 Sakaratul maut
 
 Mengingatnya saja sudah menggetarkan hati sanubari. Bagaimana jika kelak kita   benar-benar menghadapi dan itu pasti terjadi? Diriwayatkan dalam sebuah   hadits shohih bahwasanya ketika datang ajal Rasulullah saw, beliau menyeka   keringat dari mukanya sambil berkata:"Subhanallahu kematian benar-benar   memiliki sekarat-sekarat".
 
 Lihatlah betapa Rasul yang mulia, yang menginginkan kematian untuk menemui   kekasihnya masih merasakan sakaratul maut. Bagaimana halnya mereka yang lari   daripadanya dan memusuhi Rabb-Nya? Untuk memberikan gambaran lebih jelas   tentang sakaratul maut Allah berfirman: Sekali-kali jangan. Apabila nafas   (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan dan dikatakan   (kepadanya):"Siapakah yang dapat menyembuhkanmu"dan dia yakin bahwa   sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia), dan bertaut betis (kiri)   dengan betis (kanan), kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau. (QS.   75:26-30)
 
 Itulah pemandangan maut yang merupakan akhir semua kehidupan. Tak seorangpun   sanggup mencegah. Kematian memisahkan seseorang dengan kekasih, tak peduli   dengan jeritan manusia di sekelilingnya, tak menghiraukan kesedihan orang   yang ditinggalkan, juga tidak terhadap orang yang butuh kasih sayang. Ia   tetap berjalan untuk menumbangkan semua keangkuhan dan kesombongan, terus   berlalu tanpa berhenti dan menoleh. "Sekali-kali jangan. Apabila nafas   (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan," (QS. 75:26).   Itulah pemandangan sakaratul maut. Semua mata membelalak, seluruh manusia   yang hadir menoleh ke kanan dan ke kiri mencari jalan penyembuhan." dan   dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkanmu" (QS.   75:27)
 
 Sementara itu yang menghadapi kematian sedang kejang menggelinjang menahan   pedihnya sakaratul maut:"Dan lututpun bertaut dengan lutut."   Gagallah semua usaha, sia-sialah semua sarana dan nyatalah satu-satunya jalan   yang harus ditempuh oleh setiap yang hidup:" kepada Tuhanmulah pada hari   itu kamu dihalau." (QS. 75:30) sampai di sini berakhirlah kehidupan   manusia.
 
 Banyak manusia menganggap kehidupan hanya sampai di situ. Dari lahir sampai   ke liang kubur, sedang diantara keduanya manusia bebas bercanda, berhias dan   bermegah-megahan, menumpuk harta memburu popularitas dan prestasi duniawi.   Mereka tidak percaya tentang apa yang terjadi setelah kematian, orang-orang   inilah yang digambarkan oleh Allah SWT: "Apakah kami setelah mati dan   setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi), itu adalah suatu pengembalian   yang tidak mungkin." (QS. 50:3)
 
 Problemnya jelas yaitu faham mereka yang menafikan adanya hidup setelah mati.   Sebenarnya pandangan ini jelas lahir dari sebuah pemikiran yang dangkal   bahkan sangat dangkal. Dengan logika yang tepat Allah menjawab pengingkaran   mereka: Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa   pertanggungjawaban) Bukankah dia dahulu dari setetes mani yang ditumpahkan   (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah   menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan daripadanya   sepasang laki-laki dan perempuan Bukankah (Allah yang berbuat) demikian   berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? (QS. 75:36-40)
 
 Jawabannya adalah: Ya! Dia Maha suci, Dia Maha Kuasa untuk menghidupkan   kembali.Ya! Dia Maha Mampu untuk menyusun kembali tulang belulang itu. Dan   manusia, mau tak mau harus tunduk di bawah hakekat besar ini. Setelah manusia   mati, semuanya akan mengalami alam kubur, Allah menggambarkan apa yang bakal   terjadi di sana: "Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang   dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh mereka), dan pada sisi Kamipun ada   kitab yang memelihara (mencatat)." (QS. 50:4)
 
 Perlahan-lahan bumi akan meluluhkan tubuh kita anggota demi anggota,   bulu-bulu halus yang menghiasi kulit tubuh kita itu yang pertama kali   berguguran, kemudian mata kita yang biasa khianat memandang beda haram akan   segera meleleh, di susul telinga kita yang terbiasa mendengar suara-suara   haram segera menjadi sarang kutu-kutu busuk, mulut kita yang banyak mengobral   kebohongan dan ghibah hari itu akan disumpal dengan tanah, demikianlah   seterusnya nasib jasad kita.
 
 Dan yang perlu diingat adalah bahwa kejadian itu takkan lama lagi akan kita   alami, bukankah setahun dua tahun itu tak lama? Dan siapa yang sanggup   menjamin hidup kita sampai satu atau dua tahun? Dari gelapnya alam kubur   manusia akan dibangkitkan dan digiring ke padang mahsyar: " Dan   ditiuplah sangkakala. Itulah hari terlaksananya ancaman. Dan datanglah   tiap-tiap diri, bersama dengan dia seorang malaikat, penggiring dan seorang   malaikat penyaksi." (QS. 50:20-21)
 
 Pada hari itulah semua manusia akan datang dikumpulkan sebagai tamu Allah,   maka berbahagialah manusia-manusia yang didunianya selalu membersihkan diri   mentaati perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya. Karena pada hari itu   ia akan diterima dan dimuliakan Allah, dia akan berbahagia dengan melihat   wajah Rabb-Nya." Wajah-wajah (orang-orang mu'min) pada hari itu   berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat." (QS. 75:22-23)
 
 Orang-orang mukmin pada hari itu akan menjadi tamu yang paling bahagia.   Sebaliknya celakalah orang-orang yang semasa hidupnya selalu mengotori   dirinya, melanggar hukum-hukum Allah, menghalang-halangi tegaknya agama   Allah. Karena mereka pada hari itu akan menjadi tamu yang diacuhkan oleh   Allah tak dilihat, dan tak pula diajak bicara, mereka adalah tamu-tamu yang tersingkir.   "Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan   sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat   bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka   dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan   mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. "(QS. 3:77)
 
 Di hari dimana mereka membutuhkan pertolongan, sedang tiada seorang   penolongpun pada hari itu kecuali Allah, tapi mereka dicuekkan oleh Allah, alangkah   malangnya. Di hari itulah amal manusia ditimbang, adapun kelompok pertama   mereka akan mendapatkan kitab catatan amalnya dengan tangan kanannya, dengan   penuh kebahagiaan mereka dipersilakan melenggang menuju surga. "Adapun   orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia   berkata:"Ambillah, bacalah kitabku (ini).Sesungguhnya aku yakin, bahwa   sesungguhnya aku akan menemui hisab terhadap diriku. Maka orang itu berada   dalam kehidupan yang diridhai, dalam surga yang tinggi, Buah-buahannya dekat,   (kepada mereka dikatakan):"Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan   amal ang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu". (QS.   69:19-24)
 
 Dan bagi orang yang takut saat menghadap Tuhannya ada dua surga. (QS. 55:46)
 - Kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. (QS. 55:48).
 - Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir. (QS. 55:50).
 - Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang   berpasang-pasangan. (QS. 55:52)
 - Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra   (QS.55:54)
 - Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan yang menundukkan   pandangannya tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka tidak pula   oleh jin (QS.55:56)
 - Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan (QS 55:58)
 
 “Mereka berada diatas dipan yang bertahtahkan emas dan permata, seraya   bertelekan diatasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda   yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman   yang diambil dari mata air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan   tidak pula mabuk.” (QS. 56:15-19)
 
 “Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang   mereka inginkan. Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata   jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik.Sebagai balasan bagi apa yang telah   mereka kerjakan. Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia   dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, akan tetapi mereka mendengar   ucapan salam. Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.”   (QS. 56:20-27)
 
 “Berada diantara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang   bersusun-susun (buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang   tercurah, dan buah-buahan yang banyak, Yang tidak berhenti (buahnya) dan   tidak terlarang mengambilnya, dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.” (QS.   56:28-34)
 
 “Adapun golongan kedua, akan menerima kitabnya dengan tangan kirinya dan   dengan penuh nista mereka diseret dan dilemparkan ke dasar neraka. Adapun   orang-orang yang diberikan kepadanya dari sebelah kirinya, maka dia   berkata:"Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku   (ini), Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku, Wahai kiranya   kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu, Hartaku sekali-kali tidak   memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaan dariku". (Allah   berfirman):"Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya".   Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian   belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya   dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha Besar. Dan juga dia tidak   mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin. Maka tiada seorang   temanpun baginya pada hari ini di sini. Dan tiada (pula) makanan sedikitpun   (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya kecuali   orang-orang yang berdosa.” (QS. 69:25-37)
 
 Adapun yang bakal terjadi dengan penduduk neraka bisa kita lihat dalam   ayat-ayat berikut ini:
 
 1. Bagi mereka-mereka yang mengingkari ayat-ayat Allah. Sesungguhnya   orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka   ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit   yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi   Maha Bijaksana. (QS. 4:56)
 
 2. Bagi orang-orang yang kikir dan tidak mau menginfaqkan sebagian hartanya.   Pada hari dipanaskan emas perak itu di dalam neraka Jahannam, lalu dibakarnya   dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada   mereka:"Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri,maka   rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan. (QS. 9:35)
 
 3. Bagi orang-orang yang suka bermewah-mewahan di dunia. Dan golongan kiri,   siapakah golongan kiri itu. Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air   yang panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan   tidak menyenangkan. Kemudian sesungguhnya kamu hai orang yang sesat lagi   mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqqum, dan akan memenuhi perutmu   dengannya. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas Maka kamu   minum seperti unta yang sangat haus minum. Itulah hidangan untuk mereka pada   hari Pembalasan". (QS. 56: 41-56)
 
 Itulah nasib dua kelompok manusia, tak ada lagi kelompok ketiganya. Itulah   negeri akhirat sebuah kehidupan yang sebenarnya. " Bahwasanya kehidupan   akhirat itulah kehidupan yang benar". Di sanalah kita semua menuju, tapi   kita semua belum tahu bagaimana nasib kita kelak. Surga ataukah neraka? Semua   tergantung kepada sejauh mana kita beramal di sini, di dunia ini.
 
 Wallaahu a'laam bishshawwab.
 
 [Naskah dari PIPPK - di Negara Jerman bid. Koordinasi Region Jerman Selatan II / Region 2]
 | 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar