Senin, 27 Oktober 2008

CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG BERPRINSIP

Stephen R. Covey


Dalam situasi bisnis sekarang ini tampaknya mudah sekali orang membenarkan
cara-cara kasar demi tujuan baik. Bagi mereka, "bisnis adalah bisnis",
sedangkan "etika dan prinsip terkadang harus mengalah pada keuntungan".
Selain itu, banyak juga kita lihat para pelaku dan pemimpin bisnis yang
tampak berhasil menumpuk kekayaan, namun di belakang kehidupan mereka
tampak kacau dan mengenaskan. Padahal bila kita tinjau, hampir setiap minggu
muncul teori manajemen baru, namun tampaknya sedikit sekali yang meninggalkan hasil yang diharapkan. Mengapa demikian?


Menurut Stephen R. Covey, penulis buku terkenal, "Seven Habits of Highly
Effective People", dalam bukunya yang lain "Principle Centered
Leadership", hal ini disebabkan mereka tidak lagi berpegang pada prinsip dasar yang berlaku di alam ini. Padahal hukum alam, berdasarkan pada prinsip,
berlaku tanpa peduli apakah kita menyadarinya atau tidak. Oleh karena itu
semestinya kita meletakkan prinsip-prinsip ini di pusat kehidupan, hubungan,
kontrak-kontrak manajemen dan seluruh organisasi bisnis anda.


Covey percaya bahwa kesuksesan kita, baik pribadi maupun organisasi,
tidak dapat diraih begitu saja. Kesuksesan harus datang dari "dalam diri"
dengan berdasarkan pada apa yang kita pahami dan yakini untuk menjadi prinsip yang tak tergoyahkan. Dengan demikian kepemimpinan yang berprinsip memusatkan kehidupan dan kepemimpinan kita pada prinsip-prinsip utama yang benar.


Artikel ini tidak membahas apa itu prinsip menurut Covey, namun
meringkas ciri-ciri pemimpin yang berprinsip. Ciri-ciri dari pemimpin yang
mendasarkan tindakannya pada prinsip. Dengan demikian setidaknya kita bisa mengenal bagaimana kepemimpinan yang berpusat pada prinsip itu. Ada delapan ciri-ciri pemimpin yang berprinsip.


1. Mereka terus belajar.


Pemimpin yang berprinsip menganggap hidupnya sebagai proses belajar yang
tiada henti untuk mengembangkan lingkaran pengetahuan mereka. Di saat
yang sama, mereka juga menyadari betapa lingkaran ketidaktahuan mereka juga
membesar. Mereka terus belajar dari pengalaman. Mereka tidak segan
mengikuti pelatihan, mendengarkan orang lain, bertanya, ingin tahu, meningkatkan ketrampilan dan minat baru.



2. Mereka berorientasi pada pelayanan.


Pemimpin yang berprinsip melihat kehidupan ini sebagai misi, bukan
karier. Ukuran keberhasilan mereka adalah bagaimana mereka bisa menolong dan melayani orang lain. Inti kepemimpinan yang berprinsip adalah kesediaan
untuk memikul beban orang lain. Pemimpin yang tak mau memikul beban
orang lain akan menemui kegagalan. Tak cukup hanya memiliki kemampuan
intelektual, pemimpin harus mau menerima tanggung jawab moral, pelayanan, dan sumbangsih.


3. Mereka memancarkan energi positif.


Secara fisik, pemimpin yang berprinsip memiliki air muka yang
menyenangkan dan bahagia. Mereka optimis, positif, bergairah, antusias, penuh harap, dan mempercayai. Mereka memancarkan energi positif yang akan mempengaruhi orang-orang di sekitarnya. Dengan energi itu mereka selalu tampil sebagai juru damai, penengah, untuk menghadapi dan membalikkan energi destruktif menjadi positif.

4. Mereka mempercayai orang lain.

Pemimpin yang berprinsip mempercayai orang lain. Mereka yakin orang lain
mempunyai potensi yang tak tampak. Namun tidak bereaksi secara berlebihan
terhadap kelemahan-kelemahan manusiawi. Mereka tidak merasa hebat saat
menemukan kelemahan orang lain. Ini membuat mereka tidak menjadi naif.


5. Mereka hidup seimbang.


Pemimpin yang berprinsip bukan ekstrimis. Mereka tidak menerima atau
menolak sama sekali. Meraka sadar dan penuh pertimbangan dalam tindakannya. Ini membuat diri mereka seimbang, tidak berlebihan, mampu menguasai diri, dan bijak. Sebagai gambaran, mereka tidak gila kerja, tidak fanatik, tidak menjadi budak rencana-rencana. Dengan demikian mereka jujur pada diri sendiri, mau mengakui kesalahan dan melihat keberhasilan sebagai hal
yang sejalan berdampingan dengan kegagalan.

6. Mereka melihat hidup sebagai sebuah petualangan.


Pemimpin yang berprinsip menikmati hidup. Mereka melihat hidup ini
selalu sebagai sesuatu yang baru. Mereka siap menghadapinya karena rasa aman
mereka datang dari dalam diri, bukan luar. Mereka menjadi penuh kehendak, inisiatif, kreatif, berani, dinamis, dan cerdik. Karena berpegang pada
prinsip, mereka tidak mudah dipengaruhi namun fleksibel dalam menghadapi
hampir semua hal. Mereka benar-benar menjalani kehidupan yang
berkelimpahan.

7. Mereka sinergistik.


Pemimpin yang berprinsip itu sinergistik. Mereka adalah katalis perubahan. Setiap situasi yang dimasukinya selalu diupayakan menjadi lebih baik. Karena itu, mereka selalu produktif dalam cara-cara baru dan kreatif. Dalam bekerja mereka menawarkan pemecahan sinergistik, pemecahan yang memperbaiki dan memperkaya hasil, bukan sekedar kompromi dimana masing-masing pihak hanya memberi dan menerima sedikit.


8. Mereka berlatih untuk memperbaharui diri.


Pemimpin yang berprinsip secara teratur melatih empat dimensi kepribadian manusia: fisik, mental, emosi, dan spiritual. Mereka selalu memperbarui diri secara bertahap. Dan ini membuat diri dan karakter mereka kuat, sehat dengan keinginan untuk melayani yang sangat kuat pula.



Information From (Stephen R. Covey, Principle Centered Leadership)

Tidak ada komentar: