Sabtu, 22 November 2008

Mencuri Kesempatan Dalam Kesempitan Juga Baik Untuk Anda

"Opportunity is not a door; it is a dare."
Chuck Gallozzi - Motivator

Dari materi oleh Chuck Gallozzi.

Anda mungkin sering melabeli seseorang, yang mencari keuntungan di balik kesulitan orang lain, dengan istilah "mencuri kesempatan di dalam kesempitan". Mencari kesenangan di atas kesusahan orang lain. Lagi kebakaran nih, ada yang sempat-sempatnya menjarah barang. Saat semua orang sedang dilanda rasa tidak aman dan dicekam ketakutan, ada orang lain yang justru mencoba memanfaatkan kesempatan. Anda pasti tidak menyukainya.

Jika Anda sempat memergokinya, si maling itu, Anda pasti sangat ingin membogemnya mentah-mentah. Anda juga, dengan sangat senang hati akan mengundang orang sekampung, untuk ikut berpesta ketupat bengkulu. Maling! Maling! Lihat saja ke layar televisi Anda. 'Pesta-pesta' semacam itu bahkan seringkali disebar-siar-luaskan. Kemudian, kita ikut 'berpesta' dengan menontonnya, dan mungkin dengan anak-anak di sebelah kita.

Marilah kita perhatikan lebih dalam. Mengapakah si maling itu bisa menemukan kesempatan di dalam kesempitan? Karena, memang begitulah adanya. Kesempatan selalu muncul di dalam kesempitan. Dan sesungguhnya, Anda bisa belajar sesuatu dari contoh di atas. Yuk, kita coba.

Kesempatan, selalu datang bersamaan dengan datangnya dua hal, yaitu:

1. Rasa tidak nyaman;
2. Rasa takut.

Mengapa bisa begitu? Karena begini.

KESEMPATAN BERSEMBUNYI DI DALAM SESUATU YANG BARU

Jika Anda ingin menaikkan rasa bahagia, menaikkan kesuksesan, menjadi orang yang lebih baik, memperkaya hidup, atau apapun yang bisa Anda sebut sebagai "peningkatan", maka apa yang perlu Anda kerjakan, adalah BUKAN yang Anda kerjakan sekarang. Sebab, jika yang Anda kerjakan adalah hal yang sama dan itu-itu juga, maka perubahan yang Anda harapkan itu tidak akan terjadi.

Jika Anda bekerja sebagai pegawai bergaji 20 juta sebulan, maka gaji Anda tidak akan pernah berubah menjadi 40 juta sebulan, kecuali Anda naik pangkat, naik jabatan, atau dapat promosi. Jika Anda berhasil mendapatkan semuanya, itu artinya Anda mendapatkan status, posisi, dan jabatan yang baru. So tentu saja, itu juga berarti pekerjaan yang baru, ya ndak? Atau, Anda hendak menunggu saja, kenaikan gaji periodik dan menjalaninya dengan harap-harap cemas?

Anda tidak akan mendapatkan yang lebih, jika Anda hanya mengerjakan apa yang selama ini Anda kerjakan. Anda akan mendapatkan lebih, jika Anda mengerjakan sesuatu yang baru.

Cobalah perhatikan apa yang selama ini Anda kerjakan.

Sekalipun Anda menyimpan harapan dan kecemasan, namun pada prinsipnya Anda merasa nyaman dengan apa yang selama ini Anda kerjakan. Dan karena merasa nyaman, Anda memang tetap bertahan. Dengan kata lain, Anda tetap seperti sekarang karena Anda merasa nyaman. Jika Anda merasa nyaman, adakah Anda punya kesempatan untuk menjadi lebih baik? Tidak! Itu namanya status quo. Anda tidak akan mendapatkan berbagai kelebihan. Anda tidak akan mencapai peningkatan. Dengan kerja yang sama, Anda akan mendapatkan hasil yang juga sama. Dengan kerja yang sami, hasil Anda juga akan mawon.

Anda mungkin sering menghindari upaya, usaha, rasa tidak nyaman dan rasa takut. Sebisa mungkin Anda lari darinya. Padahal, justru di situlah letaknya kesalahan Anda. Sebab kesempatan, adanya di dalam hal-hal yang BARU dan Anda hindari. Apa saja yang baru, selalu lekat dengan rasa tidak nyaman dan ketakutan. Akan tetapi pahamilah, bahwa di situ jugalah letaknya berbagai kesempatan dan peluang.

Contoh yang paling nyata adalah saat Anda pindah ke rumah yang baru. Di rumah baru itu, Anda mungkin akan merasa nyaman. Akan tetapi, langsung nyamankah Anda berkaitan dengan tetangga dan orang di sekitar kampung Anda? Dan biasanya, ada semacam rasa takut berkaitan dengan orang dan tetangga yang baru Anda kenal. Itu wajar-wajar saja. Tapi di situlah sesungguhnya kesempatan Anda. Di dalam segala sesuatu yang baru.

Kesempatan itu selalu dekat, hanya saja sering berada di luar jangkauan. Kesempatan ada di luar zona aman. Jadi, saat Anda merasa tidak nyaman dan merasakan ketakutan, itulah momen bagi Anda untuk menemukan kesempatan. Apakah Pak Tung Desem Waringin dan Pak Andrie Wongso, saat memulai dunia coachingnya, langsung merasa nyaman dan tanpa ketakutan? Ya ndak dong. Mereka tahu persis hal itu. Hanya saja mereka sangat memahami dan meyakini, bahwa kesempatan hanya ada pada dunia yang baru. Opportunity is not a door; it is a dare.

KESEMPATAN DATANG DARI ORANG LAIN

Sesaat setelah Anda pindah ke rumah baru di suatu kompleks perumahan, adakah Anda memulainya dengan mengurung diri di dalam rumah, atau Anda mulai bersilaturahim berkeliling, dan jika perlu mengundang tetangga untuk syukuran pindahan? Itulah kesempatan Anda. Jangan-jangan, di antara tetangga ada yang bisa membawakan bisnis bagus untuk Anda.

Jika Anda dimutasi ke kantor yang baru di kota lain, apakah Anda berdiam diri merenungi mutasi, atau Anda segera touring menyambangi rekan-rekan kerja Anda yang baru? Apakah Anda hanya langsung bergulat di meja kerja, atau di akhir minggu Anda berkeliling kota melihat-lihat dan mencoba menikmatinya? Di situlah kesempatan Anda. Siapa tahu, ada peluang bisnis yang bagus untuk Anda di kota itu.

Anda mungkin pernah mendengar nama seseorang yang kaya dan sukses. Ia hanya berkata sederhana, sesaat setelah tiba di tempat yang baru, "tunjukin Saya pasar." Di situlah kesempatannya muncul, dan dari situlah kesuksesan dan kekayaannya berkembang. Di sesuatu yang baru. Sangat mungkin, kesempatan Anda akan datang bersama dengan orang-orang yang baru Anda kenal, atau orang-orang yang selama ini Anda hindari. Sekalipun, orang-orang itu masih membuat Anda merasa tidak nyaman, atau bahkan menurut Anda menakutkan.

Jika bertemu dengan orang lain membuat Anda merasa tidak nyaman dan takut, maka hanya ada satu alasan di belakang ketidaknyamanan dan ketakutan Anda itu, yaitu: Anda sedang dihadapkan pada berbagai kesempatan! Jadi jangan malah mundur, sembari melabeli orang lain dengan istilah-istilah yang tidak perlu: brengsek, tinggi hati, sombong, ngesok, urakan, tidak bisa didekati, tidak mau diajak berteman, dan sebagainya. Teruslah maju, dan temukan kesempatan.

Bersilaturahimlah, berkenalanlah, ber-networking-lah. Kesempatan Anda ada di situ. Di sesuatu yang baru.

KESEMPATAN DATANG DENGAN BERTANYA

Sederhana saja, malu bertanya sesat di jalan. Kagak nanya, kesempatan hilang di jalanan.

KESEMPATAN DATANG DENGAN MENCARI

Kesempatan itu dekat, hanya saja selalu di luar zona aman dan masih di luar jangkauan. Carilah seperti burung mencari cacing. Di dalam pencarian, Anda akan sering berhadapan dengan rasa frustrasi. Boleh saja, tapi jangan kelamaan.

Cobalah Anda ingat kembali, bagaimana anak-anak Anda sering membuat Anda menggeretakkan gigi. Anda mungkin marah dan geram pada mereka. Tapi setelah melakukan refleksi dan pencarian, Anda pasti menemukan, bahwa kelakuan anak-anak Anda, justru memberi Anda kesempatan, agar Anda menjadi orang tua, seperti yang Anda cita-citakan. Ya kan?

KESEMPATAN DATANG DENGAN MENGEVALUASI CARA BERPIKIR

Anda mungkin berpikir begini, "Karir Saya mentok. Tidak ada harapan dalam pekerjaan Saya." Ya, Anda benar. Tidak ada harapan dalam pekerjaan dan karir apapun. Sebab, harapan itu memang bukan di sana letaknya, melainkan di dalam diri Anda.

Jadi, bila Anda merasa kurang berbahagia, carilah di dalam diri sendiri, salahnya ada di mana. Dengan begitu, Anda akan mulai mencari apa yang selama ini Anda hindari, dan apa yang selama ini belum Anda lakukan. Setelah Anda menemukannya, Anda akan mulai menemukan kesempatan dan peluang baru. Bukan dunia ini yang perlu Anda ubah, tapi ubahlah diri sendiri.

KESEMPATAN DATANG DENGAN MEMPERBAIKI KATA-KATA

Mulailah menyadari munculnya kesempatan, saat Anda mulai berbicara pada diri sendiri begini, "Saya nggak mau", "Takut ah", "Saya nggak tau gimana caranya". Sesungguhnyalah, Anda sedang dihadapkan pada berbagai kesempatan dan peluang. Jadi, jangan berputus asa.

Anda juga mungkin masih ingat dengan yang ini:

Katakan "Saya mau" dari pada "Saya harus"
Katakan "Saya memang memilih" dari pada "Saya tidak punya pilihan"

Johnny Carson mengatakan, "Talent alone won�t make you a success. Neither will being in the right place at the right time, unless you are ready. The most important question is: Are your ready?" Siapkah Anda menemukan kenyataan, bahwa Anda bisa melakukan apa yang selama ini Anda takutkan dan membuat Anda merasa tidak nyaman?

Marianne Williamson juga punya perspektif tambahan: "Our deepest fear is not that we are inadequate. Our deepest fear is that we are powerful beyond measure. It is our light, not our darkness, that most frightens us. We ask ourselves, who am I to be brilliant, gorgeous, talented, fabulous? Actually, who are you NOT to be?

KESEMPATAN DATANG BERSAMAAN DENGAN KETIDAKNYAMANAN DAN KETAKUTAN

Ya. Kemudahan itu tidak mengikuti kesulitan. Kemudahan dan kesempatan tidak datang setelah kesulitan. Kemudahan juga tidak ada di balik kesulitan. Kemudahan itu datang BERSAMAAN dengan kesulitan. Baca lagi kitab suci Anda. Yang Menciptakan Anda telah berfirman.

KESIMPULAN

Waspadalah dengan kesempatan yang datang pada Anda. Ia memang datang bersama rasa tidak nyaman dan ketakutan. Ia memang berada di luar zona aman. Ia memang belum sampai ke jangkauan tangan. Itu sebabnya ia menciptakan rasa tidak nyaman dan ketakutan. Tapi percayalah bahwa itu sementara saja, jika Anda memang berani mencari dan menghadapinya.

Dan jika Anda berpikir untuk mundur atau menghindari kesempatan, ingatlah baik-baik cerita Norman Dale berikut ini:

Tok! Tok!
"Ya, siapa di sana?"
"Ini Saya, kesempatan."
"Nggak usah ngibul deh. Kesempatan tidak pernah mengetuk dua kali."

Tidak ada komentar: