Kamis, 13 November 2008

SALAM BERBUAH CINTA...LO..VE.....

Oleh Bayu Gawtama

Diro, sebut saja begitu nama lelaki bujangan asli Jawa ini. Diro
dikenal sebagai lelaki yang sopan, hanif, dan punya ciri khas, yakni
senang mengucapkan salam "Assalaamu'alaikum" kepada siapa pun -muslim-
yang dijumpainya di manapun.

Suatu ketika, Diro ditugaspindahkan ke kota X, untuk jangka waktu dua
tahun. Setibanya di kota X itu, lelaki bujangan ini langsung mencari
tempat kos/kontrakan yang tidak jauh dari tempatnya bekerja. Setelah
tiga hari di kota tersebut, Diro baru menyadari bahwa ada gadis cantik
dan shalihah yang tinggal hanya beberapa meter dari kos-nya. Seperti
biasa, tanpa maksud buruk, tanpa niat menggoda, Diro pun mengucapkan
salam kepada gadis itu, saat keduanya bersama-sama menunggu bis di tepi
jalan.

Sekali lagi, Diro tidak punya niat apapun ketika mengucapkan salam.
"Dia berjilbab, jadi sudah pasti muslim, maka saya ucapkan salam
kepadanya. Lagi pula gadis itu tetangga saya, kan wajar sama tetangga
saling menyapa, " alasannya.

Ucapan salam Diro dibalas delikkan mata tidak suka dari gadis
tetangganya itu. Namun Diro tidak peduli, karena niatnya sangat tulus.
Begitu pun sore harinya, ketika berpapasan di jalan, Diro kembali
mengucapkan, "Assalaamu'alaikum Dik... " Jawabannya tidak berbeda
dengan pagi hari, wajah tidak suka.

Mungkin pikir si gadis itu, Diro tidak ubahnya lelaki iseng yang senang
menggoda. Sudah lazim diketahui, lelaki-lelaki iseng dan kurang kerjaan
senang menggoda wanita. Dan bila yang digoda adalah wanita berjilbab,
ucapan "Assalaamu'alaikum" biasa dijadikan andalan mulut-mulut lelaki
ini.

Berbeda dengan Diro. Dia tidak sakit hati ketika salamnya tidak
dibalas, atau bahkan dibalas dengan tatap mata sinis. Setiap hari,
setiap kali bertemu dengan gadis itu tetap mengucapkan salam. Diro
tidak bosan meski salamnya selalu mendapat jawaban yang serupa, dan
sesekali makian, "maunya apa sih?"

Diro hanya membalasnya dengan senyum seraya menjelaskan, "maaf, salam
itu hanya doa untuk adik." Belakangan, Diro mengetahui bahwa nama gadis
itu, Dian, sebut saja demikian.

Dua bulan bertugas di kota itu, Diro mendapat panggilan dari kantor
pusat untuk memberikan laporan tugasnya. Diro pun kembali ke Jakarta
untuk waktu dua pekan.

Sementara di kota X, pagi harinya. Dian belum merasakan apa pun. Namun
keesokan harinya, gadis itu baru menyadari ada yang ganjil dengan
hari-harinya, baik pagi maupun sore. Ya, Dian merasa ada yang hilang.
Setelah berpikir sejenak, barulah ia sadar, tidak ada lagi lelaki yang
selama ini mengucapkan "Assalaamu'alaikum" kepadanya. Bahkan keesokan
harinya, Dian mulai celingak-celinguk mencari lelaki pengucap salam
itu. Satu-dua bis yang biasa ditumpanginya sengaja dibiarkan berlalu,
"mungkin dia terlambat" pikirnya. Namun hingga hampir satu jam, yang
dinanti tak kunjung tiba.

Sepekan sudah Dian tak melihat lelaki pengucap salam. Sepekan pula
telinganya tak mendengar suara khas lelaki itu berucap,
"Assalaamu'alaikum Dik... " Rupanya Dian mulai kangen dengan ucapan
salam itu. Jika mulanya ia merasa ucapan salam Diro itu sebagai godaan
lelaki iseng, ternyata kini ia merindukan ucapan salam itu.

Dian hampir putus asa, hingga satu pekan berikutnya tak kunjung
terdengar ucapan salam khas nan lembut itu. Sampai di satu pagi, dari
arah belakang terdengar suara khas itu lagi, "Assalaamu'alaikum Dik...
" Kali ini giliran Diro yang terheran-heran, karena jawaban lembut dari
wajah manis yang diterimanya, "Wa'alaikum salam kak... Apa kabar? Ke
mana saja? Lama tidak berjumpa.... ..... "

Sejak hari itu, keduanya menjadi akrab. Hari-hari setelah itu, diisi
dengan keriangan keduanya dalam setiap perjumpaannya. Sebuah bukti
nyata, bahwa ucapan salam jika diberikan secara ikhlas kepada siapa
pun, akan membawa kedamaian bagi yang menerimanya. Hanya beberapa bulan
setelah itu, belum satu tahun Diro tinggal di kota X itu, Diro dan Dian
sepakat untuk menyatukan hati dalam bingkai rumah tangga.

Maha suci Allah dan Rasulullah, yang mengajarkan kalimat
"Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuhu. .".

Information From

Tidak ada komentar: