Rabu, 24 Desember 2008

DIABETES MELITUS

Penyakit Diabetes Melitus terjadi ketika kadar gula (glukosa) dalam darah berlebih. Kelebihan gula tersebut menjadi racun bagi tubuh penderita. Indonesia adalah negara urutan keempat setelah India, Cina, dan Amerika Serikat, dengan jumlah penderita diabetes hanpir 8,5 juta orang.

Klasifikasi penyakit DM dibagi sebagai berikut :

- DM tipe 1 disebabkan kekurangan insulin absolute

- DM tipe 2 disebabkan kekurangan insulin relative

- DM Gestasional disebabkan kehamilan

- DM tipe lain biasanya disebabkan penyakit-penyakit pada kelenjar pankreas langsung maupun tidak langsung.

Orang yang beresiko tinggi menderita DM antara lain :

- berusia lebih dari 45 tahun

- berat badan melebihi 120% dari Berat Badan Ideal (BBI) ; BBI = (TB-100)-10%

- tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg

- ada riwayat DM pada keluarga

- kehamilan dengan berat badan bayi yang lahir lebih dari 4000 gram

Diabetes Melitus TIPE 1

Sel-sel beta di kelenjar pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin yang memecah karbohidrat (glukosa) menjadi energi yang diperlukan tubuh. Ketidakmampuan tersebut disebabkan kerusakan sebagian kecil maupun sebagian besar sel beta pankreas akibat suatu penyakit atau sebab lain.

Akibatnya, pasokan insulin dari pankreas berkurang atau terhenti sehingga tubuh tidak dapat mengubah karbohidrat menjadi glukosa. Untuk itu, tubuh memecah lemak untuk memperoleh energi sehingga lemak tubuh berkurang dan tubuh menjadi kurus.

GEJALA-gejala pasti penyakit DM antara lain polidipsi (sering haus sehingga banyak minum), polifagi (banyak makan karena selalu merasa lapar), serta poliuri (sering kencing), sering kali air seninya dikerumuni semut.

Gejala lain adalah penurunan berat badan yang sangat nyata.

Gejala-gejala tidak pasti penyakit DM antara lain cepat lelah, mudah mengantuk, penglihatan kabur, kesemutan, hilang rasa di ujung-ujung jari, bisul hilang timbul, infeksi kulit sukar sembuh, gatal-gatal, keputihan pada wanita, atau disfungsi ereksi pada pria.

Siklus :

1. Lambung mengubah makanan menjadi gula (glukosa)

2. Glukosa masuk ke dalam aliran darah

3. Pankreas memproduksi sedikit atau tidak sama sekali insulin

4. Sedikit atau tidak ada sama sekali insulin dalam aliran darah

5. Glukosa menumpuk dalam aliran darah

Diabetes Melitus TIPE 2

Insulin yang dihasilkan pankreas tidak mencukupi atau sel lemak dan tubuh menjadi kebal terhadap insulin. Akibatnya, distribusi glukosa ke seluruh tubuh terganggu.

GEJALA – Muncul perlahan-lahan sampai timbul gangguan yang jelas.

Dalam mendiagnosis penyakit DM tidak hanya dilihat pada adanya kadar glukosa dalam air seni tapi juga yang paling penting, dilakukan pemeriksaan glukosa darah dalam aliran darah.

Kadar glukosa darah waktu puasa : <>

Kadar glukosa darah 2 jam sesudah puasa : <>

Siklus :

1. Lambung mengubah makanan menjadi gula (glukosa)

2. Glukosa masuk ke dalam aliran darah

3. Pankreas memproduksi insulin

4. Insulin masuk ke saluran darah

5. Glukosa tidak dapat masuk ke sel tubuh, akibatnya glukosa menumpuk di pembuluh darah

Fungsi Insulin

Insulin adalah hormon yang disekresi oleh pankreas. Pankreas merupakan organ yang letaknya di belakang lambung dan memiliki fungsi memproduksi enzim-enzim pencernaan dan hormon. Ketika karbohidrat diserap dari usus halus ke dalam darah, pankreas akan terangsang untuk melepaskan insulin secara proposial. Kebanyakan sel tubuh memiliki reseptor insulin yang mengikat insulin yang beredar dalam tubuh. Dengan adanya reseptor insulin tersebut, sel-sel dapat menyerap glukosa dari aliran darah ke dalam sel. Sel memanfaatkan glukosa dan nutrisi lainnya sebagai energi.

Tanpa insulin, kita bisa banyak makan tapi tetap merasa lapar karena banyak sel tubuh tidak menjaring glukosa tanpa bantuan insulin. Inilah yang terjadi pada penderita diabetes tipe 1. Gangguan pada produksi insulin di pankreas dapat menyebabkan kadar gula dalam darah terganggu.

Pencegahan

DM adalah penyakit menahun yang dapat diderita seumur hidup. Sehingga, yang berperan dalam pengelolaannya bukan hanya dokter tetapi juga perawat, ahli gizi, penderita, bahkan keluarganya. Penyakit DM sifatnya sederhana dan tidak kompleks serta dapat dikelola dengan tuntas oleh dokter umum maupun perawat yang berpengalaman.

Pendidikan bagi penderita DM dan keluarganya akan sangat membantu meningkatkan pengelolaan penyakit DM.

Karena itu, agar hasil pengobatan tepat dan berhasil diperlukan standar minimal pengelolaan penyakit DM bagi penderita. Dalam hal ini, yang penting adalah pendidikan tentang DM dan penderita memahami penyakit DM, termasuk pengendalian, komplikasi, dan masalah-masalah yang memperberatnya seperti hipertensi, hiperlipidemi, dan kehamilan.

Pengelolaan makan dengan komposisi karbohidrat, lemak dan protein yang seimbang disesuaikan dengan kegiatan penderita penyakit DM tersebut. Dalam pengelolaan makan yang penting adalah disiplin akan jadwal dan jumlah jenis makanan dan diikuti dengan berolah raga. Olahraga dilaksanakan satu sampai dua jam setelah makan, dengan 3 kali seminggu. Jenis olahraga yang disarankan adalah lari, berenang, bersepeda, dan dayung dan disesuaikan dengan kondisi penderita. Manfaat olahraga adalah menurunkan kadar gula darah, berat badan, dan komplikasi penyakit.

Pemberian obat-obatan dapat disesuaikan dengan saran dokter yang merawat. Tapi, tidak kalah penting dalam pengelolaan DM adalah mengkonsumsi suplemen makanan kesehatan.

Untuk membantu mengatasi penyakit DM, terapi produk perlebahan yang kaya akan nutrisi alami akan sangat bermanfaat untuk menunjang pemulihan kesehatan.

Dynamic Trio (Bee Propolis, Royal Jelly, dan Pollenergy) merupakan kombinasi produk yang bekerja sinergis. Selain membantu memulihkan stamina tubuh, produk ini juga mencegah komplikasi DM yang mengerikan serta nembantu menstabilkan gula darah.


Information From manager yahoogroups
Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk perlebahan, dapat menghubungi saya.
Susan

021-92635305 / 0813 8909 5792

Tidak ada komentar: