Senin, 23 Februari 2009

Catatan Seorang Aku...

( ketika penantian berbuah pahit)
Ini seperti mimpi saja, suara yang mampu mengilhamkan puisi cinta itu..dengan mata yang menyulap hampa menjadi ada, hadir kembali dalam suasana yang sangat berbeda walau sebenarnya tak pernah ada kata cinta sejah dulu, namun tetap saja hati ini berharap lebih..
meskipun yang dinanti menyapa pun tidak lagi..

Seorang aku bahkan tak sanggup berhenti sesaat untuk menatap langit Walau cahaya mata tlah tersudut dengan ujung panah tanpa busur Yang sekiranya menabur cinta namun ternyata menancap mematahkan hati.. Kehidupanku telah buta Hati tak sanggup bercerita..egois kata adalah cara menahan diri Tak ada duri yang menancap dendam, tapi serpihan bening matanya telah tertuju pada merpati lain.. hari kulalui antara nyata dan maya
langkahku terikat benalu hati,
sapaan hanya jadi rintihan..
perjalananku tetap nihil...

pagi tidak mungkin bermaksud kejam, namun jujur, terasa terlalu dingin
bagi hati yang patah sudah..
ketika rumpun mawar di tepi pandangan mulai luruh,
dan batang cemara terlihat terlalu kuyu untuk menjadi tempat mengadu..
entah kemana harapan harus bertumpu..
terpaksa endap berselimutkan sejuta rindu yang tak terbalas..

bukan salah cinta jatuh di tempat yang salah..
namun mungkin salah diri
memilih tempat yang salah untuk jatuh cinta...

Catatan seorang Aku..
(ketika penantian masih saja berbuah pahit)

Hidup berjalan seperti butiran garam di laut tanpa batas...
Pikiran yang hampa..terbang jua..padahal langit tahu dirinya tak bertepi
Seperti hati..yang sentiasa berbisik jujur meski sering ditipu harga
diri..
Batin yang sepi seperti rumpun terindah yang terlindungi duri hutan..
Mendamba cinta menyapa..

Bayu lembut yang bijak pernah berbisik untuk tak menghirau halusnya
pesona seorang dia..
Karena pesonanya terlalu manis untuk seorang aku..dan melati melati lain..
Namun..entah karena sayap ini yang membawa aku,
Entah karena hati ini yang terlalu cepat mencipta selaksa rasa..
Kini aku tahu rasanya jatuh setelah terbang terlalu tinggi..
Patah.. Hanya patah..

Aku setuju memudar mimpi tentangnya
Hatiku pernah berjanji tentang itu..
Kubiarkan diri hidup sepi dalam lembah yang kuciptakan sendiri..
Disini hanya ada angin setiup, air setetes dan mawar sekuntum yang
bernama aku
Cukup bagiku untuk saat ini...
Entah nanti..

Catatan seorang Aku...
(ketika mulai terasa bahwa sesungguhnya penantian itu manis..)
inspirasi dari sahabat-sahabatku yang baik..

Hidup tak selamanya sempurna..
Kadang hati ditipu harga diri..
Kadang jiwa begitu hampa..
Kadang sukma meratap di kesepian

Tapi hidup juga tak selamanya sendiri..
Karena sepi sesungguhnya adalah masa ujian dan kesempatan bagimu untuk
menjadi raja bagi dirimu sendiri..
Dunia penuh bunga itu masih ada..
Memang tercipta..
Aku percaya. Kamu percaya..bahwa cinta kan menyapa

Menjalani hari seperti berlari di atas kerikir yang tak berujung..
Ditemani hawa mentari yang jauh dari hangat..bahkan terlalu panas..
Warna mega putih yang kau harap pun terkadang berubah merah sekenanya..
Dan kau merasa hari tak berpihak padamu..

Malam penuh rasa tlah kau lalui..
Hari yang tak pasti pun lewat jua..
Meski mungkin ratusan ketidakpastian masih menghadangmu didepan..
Tapi ribuan kebahagiaan kan menantimu..

Karena kau ditemani oleh secercah putih cahaya yang mungkin tak seberapa..
Tapi cukup terang di dinding kelam sanubarimu..
Memberi harap pada haus jiwamu..
Dan mencegah patah hatimu..
Menyiram kering bunga di dalamnya dan menjadikanmu begitu indah..

Bila kau merasa gemintang terlalu suram..cobalah rasakan lebih dalam..
Maka akan terlihat bulan tersenyum padamu..
Jika kau pikir dinginnya malam karena tak sayang padamu,cobalah
berfikir lebih jauh..
Maka akan terasa selintas kehangatan menyapamu...
Dan jika kau merasa tak sehelai daun menemanimu..

cobalah kenali lebih
dekat..
Maka akan nyata bagimu..sahabat adalah tempat berbagi bagimu

Insya Allah..
Kita akan menjadi seperti mentari
Berdiri tegar walau kadang tertutup awan gelap..
Indah seperti cinta..yang kita coba raih lalu kita dapat..
Setia seperti sahabat..yang bahkan mampu mengikat angin yang tak
terjaring..
Seperti aku.. yang akan selalu bersinar untukmu..
Berjalan seperti hari..yang berganti sekian lama..
Menggenap dan mengganjilkan usia kita..dulu..hari ini..dan sepanjangnya..

Catatan Seorang Aku...
(Ketika penantian Alhamdulillah berbuah manis..)
inspirasi dari novel "setitik kabut selaksa rasa"

Surga bagiku dan bagimu adalah seperti mengenakan matahari diseputar
kepala bagai untaian mahkota..
Surga bagiku dan bagimu hádala apabila kita mampu menjalin hubungan
dengan bintang-bintang..
Dengan bulan-bulan.. baik yang berwarna biru maupun kelam..

Surga bagi kita adalah tempat dimana menjadi mencintai berarti
berbesar hati..
Surga bagi kita adalah tempat dimana tutor lembut menjadi pembuka
setiap hari lembar kehidupan..
Surga adalah tempat dimana bersanding, membuka diri dan membuai
dilakukan dengan penuh syukur..
Karena surga adalah anugrah dari Sang Pemberi Cinta..
Karena Cinta adalah anugerah dari Sang Maha Pencipta..

Surga adalah anugerah Allah bagi sepasang hati yang saling mencintai
atas nama cinta kepadaNya..
Seperti ketika Allah menciptakan sepasang beda yang saling memikat dan
mengikat..
Seperti Allah menciptakan malam yang berbeda dengan siang…
Namunmenjadi satu dalam garis senja dan fajar..
Karena cinta sebenarnya hanya akan timbal pada sesuatu yang diciptakan
dari sebahagian jiwa itu sendiri..
Seperti bunga dan daun yang tercipta dari batang yang sama..
Sehingga daun berkata, mengana bunga itu sangat memikat aku?
Dan bunga berbisik dalam hatinya..bahwa ia pun merasa yang sama.
Seperti Adam dan Hawa yang tercipta dari raga yang sama..
Sehingga Adam bertanya ,mengana engkau terlihat seperti aku?
Dan Hawa menjawab, karena aku dan engkau tercipta dari Sang Maha
Pemberi Cinta yang sama...

Tidak ada komentar: