Sabtu, 18 Oktober 2008

KESUKSESAN DILIHAT DARI APA ?

(Dr. Stephen Ceci, profesor perkembangan manusia di Cornell University)
 
 
Seorang teman kemarin memberitahukan kepada saya, apa yang membuat
seseorang sukses. Ia
menyebutkan setidaknya ada 3 hal, yaitu:
 
1.  Anda tidak perlu ber-intelegensia tinggi untuk sukses.
 
Latar belakang keluarga berpenghasilan tinggi berkemungkinan membuat
Anda lebih sukses
ketimbang orang yang ber-IQ tinggi. (Lalu ia menunjukkan suatu data
statistik pada saya). Di sana
disebutkan IQ tinggi menurut Dr. Stephen Ceci, profesor perkembangan
manusia di Cornell University,
itu terlalu dilebih-lebihkan. Prediksi terpenting apakan seseorang akan
sukses lebih ditentukan oleh
kelas sosial orang tuanya. Kesimpulan ini membantah temuan sebuah studi
tentang pentingnya IQ
yang mengatakan, anak-anak genius dengan IQ diatas 136 luar biasa sukses
dalam hidup
dibandingkan anak dengan IQ rata-rata. Dr. Ceci menemukan, ternyata 82%
diantara 136 anak tadi
berasal dari keluarga profesional dan pemilik bisnis besar. Anak-anak
dari kelas atas ini lebih maju
karena  mendapatkan warisan dari orangtua mereka dan koneksi orangtua
mereka. Bukan karena
mewarisi kecerdasan orang tua mereka.
 
 
2. Motivasi.
 
Motivasi jauh lebih penting dibanding IQ dalam hal sukses. Dalam data
statistik itu pula teman saya
menunjukkan contoh studi tentang taruhan pacuan kuda dengan menggunakan
matematika yang
rumit. Hasilnya adalah ahli matematika yang memenangkan taruhan ternyata
mempunyai IQ yang lebih
rendah dibanding lawan yang dikalahkan. Menurut Dr. Ceci, ia menang
karena mempunyai motivasi
yang lebih besar untuk menang.
 
 
3. Interaksi dan kerjasama yang baik dengan partner atau rekan kerja
Anda.
 
Lantas ia cerita, ia mempunyai kakak yang tidak pandai dalam bidang
usahanya. Dan kakaknya
mempunyai teman yang pada waktu diwisuda Ia lulus dengan cumlaude.
Mereka berdua sama-sama
bekerja di perusahaan dan di tempat yang sama. Kebetulan perusahaan itu
tidak memandang jabatan
semata-mata dari IPK saja. Kakak teman saya orangnya mudah bergaul dan
baik terhadap
rekan-rekannya. Sedangkan temannya mempunyai sifat perfeksionis. Dan
tidak bisa menempatkan
suatu persoalan pada situasi yang tepat. Akhirnya kakak teman saya
dipromosikan menjadi kepala
cabang bukan oleh atasannya melainkan oleh sesama rekan-rekan kerjanya.
Dan tidak semua orang
yang cerdas itu bisa sukses.
 
Saya menuliskan kembali apa yang sudah saya dapat ini bukan untuk
membuat mereka yang pandai
menjadi "down". Dan saya juga sangat tidak berharap mereka yang berduit
menjadi sombong. Tetapi
siapapun Anda, baik cerdas ataupun tidak ( menurut PENDAPAT MANUSIA )
Anda bisa
mendapatkan kesuksesan tergantung bagaimana Anda memanfaatkan dan
mengaplikasikan
kecerdasan Anda.
 
Di dunia ini tidak ada yang tidak cerdas. Tuhan menciptakan manusia sama
dan sederajat. Itu berarti Ia
tidak membeda-bedakan, juga dalam hal kecerdasan. Mohon maaf sekali lagi
mohon maaf jika ada
diantara Anda yang tersinggung dengan artikel saya ini. Terima kasih
atas waktunya.

Tidak ada komentar: