(bag.2)
Kristen merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta  bangsa Roma untuk merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari." Sebab tidak seorang  pun yang mengetahui hari kelahiran Yesus."
3. SEJARAH NATAL
Kata  Christmas (Natal) yang artinya Mass of Christ atau disingkat Christ-Mass,  diartikan sebagai hari untuk merayakan kelahiran "Yesus". Perayaan yang  diselenggarakan oleh non-Kristen dan semua orang Kristen ini
berasal dari  ajaran Gereja Kristen Katolik Roma. Tetapi, dari manakah mereka mendapatkan  ajaran itu?
Sebab Natal itu bukan ajaran Bible (Alkitab), dan Yesus pun tidak  pernah memerintah para muridnya untuk menyelenggarakannya . Perayaan yang masuk  dalam ajaran Kristen Katolik Roma pada abad ke empat ini adalah berasal dari  upacara adat masyarakat penyembah berhala. Karena perayaan Natal yang  diselenggarakan di seluruh dunia ini berasal dari Katolik Roma, dan tidak  memiliki dasar dari kitab suci, maka marilah kita dengarkan penjelasan dari  Katolik Roma dalam Catholic Encyclopedia, edisi 1911, dengan judul "Christmas",  anda akan menemukan kalimat yang berbunyi sebagai berikut:
"Christmas was  not among the earliest festivals of Church. the first evidence of the feast is  from Egypt. Pagan customs centering around the January calends gravitated to  christmas." "Natal bukanlah diantara upacara-upacara awal Gereja. bukti awal  menunjukkan bahwa pesta tersebut berasal dari Mesir. Perayaan ini  diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari ini,  kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus." Dalam Ensiklopedi itu pula, dengan  judul "Natal Day," Bapak Katolik pertama, mengakui bahwa:
"In the  Scriptures, no one is recorded to have kept a feast or held a great banquet on  his birthday. It is only sinners (like Paraoh and Herod) who make great  rejoicings over the day in which they were born into this world."
"Di  dalam kitab suci, tidak seorang pun yang mengadakan upacara atau  menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah  orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta  pora
merayakan hari kelahirannya ke dunia ini."
Encyclopedia  Britannica, yang terbit tahun 1946, menjelaskan sebagai  berikut:
"Christmas was not among the earliest festivals of the church.  It was not instituted by Christ or the apostles, or by Bible authority. It was  picked up of afterward from paganism."
"Natal bukanlah upacara-upacara  awal gereja. Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya ,  dan Bible (Alkitab) juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambil oleh  gereja dari kepercayaan
kafir penyembah berhala."
Encyclopedia  Americana terbitan tahun 1944 juga menyatakan sebagai  berikut:
"Christmas. It was, according to many authorities, not  celebrated in the first centuries of the Christian church, as the Christian  usage in general was to celebrate the death of remarkable persons rather than  their birth." (The "Communion," which is instituted by New Testament Bible  authority, is a memorial of the death of Christ.)". A feast was established in  memory of this event (Christ's birth) in the fourth century. In the fifth  century the Western Church ordered it to be celebrated forever on the day of the  old Roman feast of the birth of Sol, as no certain knowledge of the day of  Christ's birth existed."
"Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan,  Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya, umat Kristen hanya  merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan  hari kelahiran orang
tersebut.." ("Perjamuan Suci" yang termaktub dalam Kitab  Perjanjian Baru, hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus.)". Perayaan  Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad  keempat
Masehi. Pada abad kelima, Gereja Barat memerintahkan kepada umat  Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta  bangsa Roma yang merayakan hari "Kelahiran Dewa Matahari." Sebab tidak seorang  pun
yang mengetahui hari kelahiran Yesus."
Sekarang perhatikan! Fakta  sejarah telah membeberkan kepada kita bahwa mulai lahirnya gereja Kristen  pertama sampai dua ratus atau tiga ratus tahun kemudian jarak waktu yang lebih  lama dari umur negara Amerika Serikat
upacara Natal tidak pernah dilakukan  oleh umat Kristen. Baru setelah abad keempat, perayaan ini mulai diselenggarakan  oleh orang-orang Barat, Roma dan Gereja. Menjelang abad kelima, Gereja Roma  memerintahkan untuk merayakannya sebagai hari raya umat Kristen yang  resmi.
Tulisan ini adalah pendapat dari kalangan mereka sendiri tentang  NATAL. Nah, kita sekarang tahu. Jangan mau tertipu lagi....
Information From 
 
 
2 komentar:
Apakah makna "kerukunan" sebenarnya ? apa makna "toleransi" sebenarnya ?
pendapat saya, "kerukunan" hanya akan terjadi kalo seluruh muslim diam saja....ketika semua TV, radio, majalah, koran, pusat perbelanjaan (mall), kantor-kantor swasta mendendangkan lagu-lagu natal, menggunakan atribut-atribut natal dan kita nggak canggung lagi ikut-ikutan.
"toleransi" hanya akan terjadi kalo kita mengizinkan adik kita, anak-anak kita ikut dalam pesta natal, tukar kado, sinterklas-show, bagi-bagi hadiah natal.....dengan alasan....kan just for fun...?
dan "kedamaian" akan terjadi kalo.....suatu saat tanpa kita sadari kita sudah jauuuuuuuuh sekali dari nilai-nilai Islami.
Apa seperti itu.......???
Saya seorang Kristen Advent,kami memang tidak merayakan natal,kami berpegang kepada Injil Kekal,bahwa TUHAN YESUS telah datang ke dunia ini,DIA telah mati untuk menebus dosa manusia,dan IA telah bangkit. Dan sebagai pengikut TUHAN,kami harus hidup sebagaimana yang IA kehendaki.Hidup menurut Hukum-hukum-NYA(10 hukum TUHAN) dan peraturan-peraturan-NYA.
Yang menjadi dasar KEBENARAN bagi kami hanyalah Alkitab dan Roh Nubuat (Ini hanya ada di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh).🙏
Posting Komentar