"Insanity is doing the same thing over and over and  expecting different results," --Earnie Larsen
 Berikut salah satu sesi konseling si Om Glasser  dengan pasiennya, yang coba saya terjemahkan.
 Untuk menggambarkan apa yang saya (Glasser) maksud,  biarkan saya
 menunjukkan pada Anda bagaimana saya  mengkonsultasikan seorang
 wanita berumur 45 tahun yang bercerai.  Sambil  membaca apa yang saya
 lakukan, cobalah menempatkan diri Anda pada posisi  klien. Namanya
 Linda, dan saya akan mulai dari saat ia duduk di  kantorku.
     "Anda katakan di telepon bahwa Anda mengalami  beberapa kesulitan.
 Bisakah Anda katakan lebih jelas tentang apa yang  terjadi?"
     "Well, sebenarnya, dokter saya yang menyuruh  saya datang.  Saya
 menderita ketegangan sakit kepala yang luar biasa,  kau tahu, yang naik
 kebelakang lehermu dan berdenyut2 di  dahimu. Kupikir aku menderita
 tumor otak."
     "Saya yakin doktermu sudah melakukan cek-up  menyeluruh, CAT
 scan, semuanya."
     "Benar, ia tidak menemukan apapun. Jadi katanya  saya mungkin
 menderita stress dan merekomendasikan saya untuk  menemui anda.
 Kalau saya nampak skeptis, itu karena saya tidak  merasa bahwa rasa
 sakit seperti itu bisa disebabkan oleh stress,  apapun itu."
     "Well, apapun yang kita lakukan, itu tidak akan  membuat masalah
 jadi lebih buruk, jadi silahkan kembali menemui  dokter Anda atau
 dokter lain sekiranya apa yang kita diskusikan  tidak menolong Anda."
     Saya selalu mengatakan ini kepada orang yang  dikirim oleh dokter.
 Ini meyakinkan mereka bahwa saya tidak berpikir  mereka gila atau bahwa
 dokter mereka benar.  Saya mencoba datang sebagai  seseorang yang
 akan menolong dan, lebih penting lagi, sebagai  seseorang yang bersedia
 mendengarkan  apa  yang mereka katakan.  Banyak dokter sekarang,
 terjebak dalam kebutuhan akan perawatan teratur  (managed care), tidak
 punya waktu untuk melakukannya.
     "Menurut saya, stress sangat sederhana. Ia  timbul ketika sesuatu
 dalam hidupmu tidak sesuai dengan keinginanmu. Dari  pengalamanku,
 stress paling sering timbul dari hubungan yang  tidak memuaskan. Apakah
 ada orang-orang tertentu yang tidak berbuat apa  yang kau ingin mereka
 perbuat?"
     "Well, untuk bertahun2 lamanya orang itu adalah  suami saya, tapi 4th
 yang lalu saya memutuskan untuk mengakhiri  pernikahan itu, jadi bukan
 dia orangnya.  Saya sangat senang pada orang2 yang  bekerja dengan
 saya.  Saya punya bos yang buruk selama 5 tahun dan  ia selalu
 memojokkanku, tapi bos baruku menyenangkan. Kalau  saya akan
 menderita sakit kepala akibat stress, seharusnya  saya sudah
 mendapatkannya saat itu.  Saya melenyapkan bos saya  dan suami
 saya di tahun yang sama.  Saya sungguh merasa lebih  baik sesudahnya,
 tapi sakit kepala ini baru, hanya beberapa tahun  belakangan."
     "Apakah Anda punya anak di rumah,  remaja?"
     "Ya, Samantha; Ia berumur 16 jalan 17 tahun,  dan ia bermasalah."
     "Anak perempuan di umur segitu memang bisa.  Bagaimana hubungan
 Anda dan Dia ?"
     "Jujur, itu sudah sampai tahap di mana saya  tidak sanggup melihat
 dirinya.  Ia adalah manusia yang paling  menjengkelkan, bermulut kasar;
 yang pernah saya temui dalam hidup saya. Saya muak  dengannya."
     "Kukira ia layak dibicarakan.  Ceritakan lebih  banyak lagi tentang
 ada apa dengan dirinya?"
     "Well, Ia tidak pernah melakukan apapun yang  kusuruh. Dan ketika
 aku mengeluh tentang itu, ia hanya memutar bola  matanya dan
 mendiamkan-ku.  Ia menghabiskan sebagian besar  waktunya dikamarnya
 dengan pintu terkunci bertelpon atau mendengar  musik itu. Syukurlah,
 pintu itu padat, tapi getarannya menggoncang  rumah."
     Masalahnya adalah Samantha, tapi yang  menyulitkan adalah kenyataan
 bahwa Samantha, untuk semua protes Linda, masih  berada dalam quality
 wolrd Linda dan Linda dalam quality world  Samantha.  Suami dan bos yang
 buruk tidak membuat Linda sakit kepala, karena ia  bisa membuang orang2
 ini dari quality world-nya. Tidak demikian hal-nya  dengan Samantha; Ia
 selamanya dalam quality world Linda. Dan karena  Samantha ada di sana,
 Linda sungkan untuk memberitahu ku tentang dia.   Aku harus menggali
 sedikit lebih dalam dari apa yang ku tulis di  sini.
     "Saya cukup yakin bahwa mungkin Samantha lah  masalahnya. Apakah
 Anda bersedia untuk berbicara tentang hubungan Anda  dengannya?"
     "Ya, Saya harus bicara dengan seseorang.  Apa  kau pikir kau bisa
 membantuku? Saya hampir sampai pada titik dimana  saya pikir sudah
 tidak ada harapan. Hanya tinggal dua tahun lagi  sebelum ia pergi kuliah.
 Syukurlah Ia cukup baik di sekolah."
     "Saya tidak yakin Anda bisa bertahan seperti  ini setahun lagi, dan saya
 yakin bisa membantu Anda. Tapi saya perlu Anda  memberitahu saya hal
 yang lebih spesifik.  Lebih dari sekedar ia  mengunci pintunya dan bicara
 ditelepon. Anda bisa hidup dengan itu. Pasti ada  yang lainnya, sesuatu
 yang membuat anda lebih berhubungan dengannya dan  ini terjadi terus
 sehingga kau merasa putus asa."
     "Ok, saya orang yang mudah terganggu.  Saya  bekerja di sebuah bank
 dimana semuanya harus benar. Saya sangat baik dalam  perkerjaan saya,
 dan gaji saya cukup lumayan. Dan saya yakin Anda  dapat menebak sisanya."
     "Mungkin saya bisa, tapi itu akan menghemat  waktu saya jika Anda
 memberitahu saya."
     "Saya pulang dari bekerja dan saya ingin  melihat dapur yang bersih
 sebelum saya mulai makan malam bersama. Yang saya  minta hanyalah
 Ia membersihkan dapur sebelum saya pulang pada jam  5:30 sore. Itu saja;
 tidak banyak - 10, 12 menit- apakah itu permintaan  yang terlalu banyak?
 Saya tidak keberatan menyiapkan makan malam; Saya  bahkan menyiapkan
 mejanya, karena saya suka melakukannya dengan  benar. Ia membantuku
 mencuci setelah makan, tapi dapur kotor itu, hanya  beberapa piring kotor
 bekas sarapan dan beberapa kotoran dari camilan  malam sebelumnya
 dan setelah sekolah. Ia makan camilan segera  setelah pulang ke rumah;
 hampir semuanya adalah sampah-nya. Saya melihatnya  setiap saya lewat
 pintu; setiap hari sialan (every God-damned day).  Maafkan bahasa saya,
 tapi hal itu membuat saya gila.
     "Itu kelihatannya memang bukan permintaan yang  sulit. Saya tidak
 mengerti mengapa Anda punya begitu banyak masalah  denganya untuk
 hal kecil ini."
     "Well, Ia biasa melakukannya, tapi ia begitu  payah sehingga saya
 harus melakukannya lagi sendiri. Saya selalu  mengatakan padanya, 'kalau
 kau tidak bisa mengerjakannya dengan benar, jangan  kerjakan sama sekali,'
 dan sekitar dua bulan yang lalu ia berhenti. Saat  saya pulang, ia tidak
 mengatakan apapun tapi ia memberiku pandangan itu  'Ini rumah mu, jika
 kau tidak suka dengan cara kerjaku, kerjakan saja  sendiri. Lihatlah, hal
 itulah yang harus kuhadapi, sikap buruknya.   Sungguh tidak menyenangkan." 
Information From
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar