Sejak Aa' Gym memopulerkan istilah "Management Qolbu", dan saat itu Aa' Gym juga sedang "naik daun"...maka banyak dari kita juga ikut mengadop istilah atur-mengatur "Hati" ini.
Sering terlintas di benak saya suatu kelompok pertanyaan, seperti, "Apakah "hati" kita memang bisa dimanajemeni?", "Dimanakah sesungguhnya letak "hati" kita ini?", dan "Apakah sesungguhnya yang dimaksud dengan "hati" ini?"
Kalau pertanyaan-pertanyaan seperti tadi, saya tanyakan kepada yang mengaku dirinya sebagai ahli agama (agama apapun itu), selalu tetap saja tidak memuaskan saya. Jawabannya selalu terlalu "dogmatis" keagamaan dengan bahasa yang tidak boleh ditentang... Padahal, menurut saya, agama itu sesuatu yang sangat realistis dan bisa dijabarkan dengan penuh logika, dan masuk akal.
Nah, karena sampai saat ini saya belum menemukan dan mendapatkan jawaban pasti dan masuk akal budi saya sebagai manusia biasa...maka akhirnya saya mencoba menyimpulkan sendiri...apa sebenarnya yang dimaksud dan dinamakan "Hati" tersebut....
Menurut saya, sekali lagi menurut saya...ternyata dalam pandangan saya...HATI itu tidak lebih dari PIKIRAN KITA, yang semua pasti sudah tahu, bahwa Pikiran Manusia dibedakan 2 besar yaitu: PIKIRAN SADAR dan PIKIRAN BAWAH SADAR.
Lalu yang dimaksud "Hati" itu yang mana dari kedua macam pikiran ini? Jawaban saya adalah: HATI adalah PIKIRAN BAWAH SADAR kita....
Banyak bukti yang saya peroleh bahwa sesungguhnya HATI adalah PIKIRAN BAWAH SADAR kita.
Dalam kehidupan kita, termasuk anda, pasti berbagai pengalaman dan pengetahuan sudah anda "petik" bukan? Nah, pengetahuan dan pengalaman yang telah anda pelajari, baik sengaja belajar atau secara tidak sengaja anda pasti telah menerima banyak pelajaran di kehidupan ini.
Berbagai pelajaran kehidupan inilah yang kemudian meresap di dalam PIKIRAN BAWAH SADAR kita...yang pada gilirannya nanti akan mengendalikan kehidupan kita lewat sikap, perilaku, tindakan, pola pikir, kebiasaan, bahasa tubuh maupun bahasa lisan kita...semuanya akan dikendalikan oleh kekuatan pikiran bawah sadar kita.
Oleh karena itu, sangat masuk akal, jika seseorang yang lebih banyak menerima "pelajaran buruk kehidupan"...akan menjadi manusia yang "bersikap buruk" pula. Sebaliknya, jika seseorang lebih banyak memperoleh "pelajaran baik kehidupan"...maka dia juga pasti bisa "bersikap baik" pula.
Kenapa bisa? Jawabnya, karena semua "pelajaran kehidupan" telah diterima dan meresap ke dalam pikiran bawah sadar.
Dan, karena PIKIRAN BAWAH SADAR sama dengan HATI, maka logis jika ada sebutan manusia "BERHATI BURUK" dan "BERHATI BAIK".... karena tindakan mereka memang dikendalikan sepenuhnya oleh PIKIRAN BAWAH SADAR mereka...
Jika Pikiran Bawah Sadar itu Baik, ya mereka jadi "Berhati Baik", kalau Pikiran Bawah Sadar itu Buruk... akan menjadi "Berhati Buruk"....
Jadi, menurut saya yang dinamakan dengan "Management Qolbu" atau "Mengelola Hati" atau "Harus dengan Hati" dan berbagai istilah lainnya yang mengatasnamakan "Hati".... itu maksudnya bagaimana kita bisa mengendalikan pikiran bawah sadar kita dengan sesadar-sadarnya.
Jika kita bsa menyadari "bagaimana suasana pikiran bawah sadar kita, baik ataukah buruk? Kemudian secara sadar kita berusaha untuk mengendalikan dan mengganti serta memperbaiki sisi buruknya sehingga menjadi lebih baik...maka itulah yang dinamakan "memanajemeni hati".
Jadi, kembali ke topik semula: Dimanakah sesungguhnya letak hati nurani? Maka saya pasti menjawab, bahwa sesungguhnya HATI NURANI kita itu adalah PIKIRAN BAIK YANG TERLETAK dan TERTANAM di dalam PIKIRAN BAWAH SADAR kita.
Jika teman-teman pecinta millist punya pandangan baru dan wawasan lain tentang "pemahaman hati" ini, saya persilakan menanggapi dengan "sepenuh hati" juga.
Information From
Tidak ada komentar:
Posting Komentar