Selasa, 18 November 2008

Meskipun Banjir Nuntut Ilmu Jalan Terus....

Siswa di SPQ ini selain tinggal didekat bantaran Kalimalang kondisi keluargapun tidaklah hidup dalam berkecukupan, banyak diantara orang tua mereka termasuk dhuafa dengan matapencaharian sebagai tukang parkir, ojek dan bahkan ada yang bekerja sebagai pemulung baik orangtuanya maupun anak-anak.

“Kami harus tetap bersekolah dan tetap mengaji, walaupun kami kebanjiran” demikian kata Andi ketika kami bersilaturahmi dengan anak-anak asuh SPQ Nurul Ilmi di Mushola Muhtazam Jatibening, hari Minggu tanggal 18 Februari 2007, Siswa di SPQ ini selain tinggal didekat bantaran Kalimalang kondisi keluargapun tidaklah hidup dalam berkecukupan, banyak diantara orang tua mereka termasuk dhuafa dengan matapencaharian sebagai tukang parkir, ojek dan bahkan ada yang bekerja sebagai pemulung baik orangtuanya maupun anak-anak. Sebagai pengasuh SPQ kami harus berpindah-pindah untuk membina dan membimbing mereka selain karena tempat yang tidak tetap juga belum ada donatur yang mau memberikan fasilitas “ Kata Bu nasution - pengasuh SPQ Nurul Ilmi - namun demikian Syukur Alhamdullilah sampai saat ini setelah hampir 1 tahun kami dperkenankan mushola muhtazam DEPKES III Jatibening.

Banjir yang mengluluhlantakkan jabodetabek awal februari ini menyebabkan mereka yang tinggal dibantaran kalimalang merasakan dampak sepakterjangnya, hampir 1,5 meter air masuk ke rumah mereka dan dengan seadanya yang melekat dibadan, merekapun harus menyelamatkan diri dari tergenangnya air yang semakin tinggi, tidak hanya makanan yang mereka butuhkan juga prasarana lain yang mendukung kehidupan mereka berjalan sebagaimana mestinya, seperti kebutuhan pendidikan yang tidak mungkin mereka selamatkan dari banjir ini, selain pendapatan keluarga yang menurun drastis juga keinginan untuk tetap belajarpun semakin tidak menentu mengingat kelengkapan belajar mereka sudah hilang sama sekali.

Portalinfaq berusaha untuk meringankan beban mereka dan bekerja sama dengan SPQ Nurul Ilmi kamipun memberikan seperangkat alat-alat sekolah untuk memberikan semangat kembali agar tetap mau belajar dan bersekolah, begitu pula dengan para pengasuh SPQ Nurul Ilmi yang jumlahnya sekitar 10 orang terus berusaha memenuhi keinginan mereka untuk tetap mengaji dan memberikan bimbingan yang bermanfaat bagi kelangsungan pendidikan mereka.

“Anak-anak harus tetap sekolah bagaimanapun kondisi mereka, kami harus membimbing agar tetap menjadi anak yang sholeh dan berubah nasib mereka kearah yang lebih” demikian kata pak Mahmud –salah seorang pengajar SPQ-.

Terima kasih kepada para donator yang telah mendonasikan sebagian hartanya semoga segala amal baik dan kebajikan donator mendapatkan berkah dari ALLAH SWT dan dapat meringankan beban mereka yang semakin berat.amin

Kebutuhan lainnya yang sangat dibutuhkan oleh korban banjir berupa : Mie instant, makanan kering, perlengkapan balita, selimut dan obat2an.

Information From

Tidak ada komentar: