Selasa, 18 November 2008

Peringatan, Azab, Ujian atau Apa....?

* Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya
Allah 'Azza wajalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka.
Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka
maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi)

* Tiada seorang muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu, kecuali
Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dosa. (HR. Bukhari)

* Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah Saw,
"Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?" Nabi
Saw menjawab, "Para nabi kemudian yang meniru (menyerupai) mereka dan yang
meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau
agamnya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu (ringan) dan bila imannya
kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Seorang diuji terus-menerus sehingga dia
berjalan di muka bumi bersih dari dosa-dosa. (HR. Bukhari)

* Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya maka dia diuji (dicoba
dengan suatu musibah). (HR. Bukhari)

* Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat
mencapainya dengan amal-amal kebaikannya maka Allah menguji dan mencobanya
agar dia mencapai derajat itu. (HR. Ath-Thabrani)

* Apabila Allah menyenangi hamba maka dia diuji agar Allah mendengar
permohonannya (kerendahan dirinya). (HR. Al-Baihaqi)

* Apabila Aku menguji hambaKu dengan membutakan kedua matanya dan dia
bersabar maka Aku ganti kedua matanya dengan surga. (HR. Ahmad)

* Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan),
diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) sampai pun duri yang menusuk
(tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya. (HR. Bukhari)

* Seorang mukmin meskipun dia masuk ke dalam lobang biawak, Allah akan
menentukan baginya orang yang mengganggunya. (HR. Al Bazzaar)

* Tidak semestinya seorang muslim menghina dirinya. Para sahabat
bertanya, "Bagaimana menghina dirinya itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw
menjawab, "Melibatkan diri dalam ujian dan cobaan yang dia tak tahan
menderitanya. " (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

* Bukanlah dari (golongan) kami orang yang menampar-nampar pipinya dan
merobek-robek bajunya apalagi berdoa dengan doa-doa jahiliyah. (HR. Bukhari)

* Allah menguji hambaNya dengan menimpakan musibah sebagaimana seorang
menguji kemurnian emas dengan api (pembakaran) . Ada yang ke luar emas murni.
Itulah yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Ada juga yang kurang dari
itu (mutunya) dan itulah yang selalu ragu. Ada yang ke luar seperti emas
hitam dan itu yang memang ditimpa fitnah (musibah). (HR. Ath-Thabrani)

* Salah seorang dari mereka lebih senang mengalami ujian dan cobaan
daripada seorang dari kamu (senang) menerima pemberian. (HR. Abu Ya'la)

* Sesungguhnya Allah Azza Wajalla menguji hambanya dalam rezeki yang
diberikan Allah kepadanya. Kalau dia ridho dengan bagian yang diterimanya
maka Allah akan memberkahinya dan meluaskan pemberianNya. Kalau dia tidak
ridho dengan pemberianNya maka Allah tidak akan memberinya berkah. (HR.
Ahmad)

* Barangsiapa ditimpa musibah dalam hartanya atau pada dirinya lalu
dirahasiakannya dan tidak dikeluhkannya kepada siapapun maka menjadi hak
atas Allah untuk mengampuninya. (HR. Ath-Thabrani)

* Bencana yang paling payah ialah bila kamu membutuhkan apa yang ada di
tangan orang lain dan kamu ditolak (pemberiannya) . (HR. Ad-Dailami)

* Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu
memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan dan
mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah. (HR. Al-Baihaqi)


Information From

Tidak ada komentar: