Jumat, 21 November 2008

Tertawa Sejenak

Penjual Telor

Di sebuah pasar tradisional.

Pembeli: "Mas, telornya berapa sekilo?"
Penjual: "Telor ayam atau telor bebek?"
Pembeli: "Telor ayam."
Penjual: "Telor ayam biasa atau ayam kampung?"
Pembeli: "Ayam biasa."
Penjual: "Yang lokal atau yang import?"
Pembeli: "Yang lokal aja."
Penjual: "Yang lokalnya mau yang dari Jakarta, Bogor atau Depok?"
Pembeli: "Yang Jakarta deh..." (Sambil terlihat kesal).
Penjual: "Mau yang Jakarta Pusat, Barat, Timur, Utara, atau Selatan?"
Pembeli: "Mas ini jual telor atau mau jalan-jalan?"
Penjual: "Maaf Bu, saya penjual mie ayam di sebelah. Kebetulan yang jual telor
lagi ke
belakang. Saya disuruh ngobrol dulu sama pembeli sampe dia dateng."

Kirim Surat Ijin

Supar sering tidak masuk sekolah tanpa alasan dan berita yang jelas, suatu hari
di
dimarahi oleh gurunya Guru,

"Supar kalau kamu nggak masuk karena sakit atau halangan, kan kamu bisa kirim
surat!"
R>Supar: "Dulu Supar pernah kirim surat tapi nggak pernah di balas-balas, jadi
malas untuk
buat surat lagi..."

Nama Ibu

Dalam kelas baru murid sekolah dasar kelas 1. Seperti biasa terjadi kenal
mengenal antara
guru dan murid.
Guru : "Siapa nama kamu ?"
Murid : "Amelia"
Guru : "Kalau ibu kamu siapa ?"
Murid : "Mama ?"
Guru : "Maksud ibu, nama Ibu kamu ?"
Murid : "Iya , Mama."
Guru : "Okelah, bagaimana Ayah kamu panggil Ibu kamu ?"
Murid : "Eh , monyet

Tukang Bohong

Tonton yang baru pertama kali akan pergi ke Jakarta diberi pesan oleh Diki,
teman nya
sekampung yang telah bertahun-tahun tinggal di Jakarta.

"Hati-hati di Jakarta, karena orang Jakarta banyak bohongnya, tukang tipu."

Ketika hendak turun dari bis kota dari Terminal Pulo Gadung menuju rumah Diki,
sang
kondektur bis berteriak memberi tahu, "Awas kaki kiri duluan, kaki kiri duluan!"

Ingat akan pesan Diki, Tonton langsung berpikir, "Ah pasti kondektur iniB>bohong."

Dan dia melompat dari bus yang masih berjalan dengan kaki kanan lebih dahulu.
Tentu saja
dia jatuh dan babak belur. Begitu berdiri, Tonton menyumpah-nyumpah,

"Memang orang Jakarta tukang bohong. Dengan kaki kanan saja babak belur, apalagi
dengan
kaki kiri!"

Disuruh Mengarang Tentang Keluarga Miskin

Di sebuah sekolah, seorang puteri bintang film terkenal diminta ibu guru menulis
cerita
tentang sebuah keluarga miskin. Beginilah cerita yang ditulisnya:

"Pada zaman dahulu kala adalah sebuah keluarga miskin. Di mana maminya miskin,
papinya
miskin, anak-anaknya miskin. Babunya miskin, supirnya miskin. Tukang kebunnya
miskin,
penjaga malamnya miskin. babby sitternya miskin. Semuanya miskin-miskin..."

Digantung Supaya Cepat Kering

Wedhus dan Bejo adalah pasien RSJ. Suatu hari di kolam renang RSJ, bejo melompat
dan
tenggelam.

Wedhus segera datang menyelamatkannya. Wedhus menyelam dan menarik keluar bejo.
ktia
direktur RSJ, Niko, mendengar kepahlawanan wedhus, Niko memerintahkan pelepasan
wedhus...
karena dinilai telah stabil jiwanya.

Niko memberitakan kepada wedhus hal itu, "Wedhus saya punya berita baek dan
buruk. Berita
baeknya kamu bebas dari RSJ, karena melompat menyelamatkan bejo, itu bukti bahwa
kamu
telah sembuh dan bisa kembali ke masyarakat. Berita buruknya, bejo gantung diri
dengan
jubah mandinya. Dia meninggal dunia."

Wedhus dengan polos menjawab
"Bejo tidak gantung diri kok, saya yg mengantungnya supaya cepat kering."


Information From

Tidak ada komentar: