Herlini Amran, MA 
 Allah swt berfirman dalam QS : Ar  Ruum : 21
 Sudah menjadi sunatullah bahwa  Allah menciptakan semua makhluknya berpasang-pasangan dan semua manusia pasti  ada jodohnya tergantung ikhtiar dari manusia itu sendiri ataupun takdir  Allah.  Karena setiap takdir itu ada yang mutlak (sudah menjadi  ketentuan Allah), kita sebagai manusia hanya bisa menerimanya dan satu lagi  adalah takdir ikhtiari yaitu takdir yang memang bisa diperoleh dengan jalan  ikhtiar atau usaha yang sungguh-sungguh
 Ikhtiar yang bisa dilakukan oleh  seorang Muslimah dalam mencari jodoh :
 1.       Berdo’a kepada Allah agar diberikan jodoh yang baik,  misalnya dengan shalat hajat.
 Allah telah  berjanji dalam firmannya bahwa Muslim yang baik akan mendapatkan Muslimah yang  baik dan laki-laki yang buruk akan mendapatkan wanita yang buruk pula, maka  tugas seorang muslimah adalah berusaha untuk menjadi Muslimah yang baik,  berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan berdo’a kepada Allah agar mendapatkan  jodoh yang baik dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai  Islam
 ”Wanita-wanita yang  keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat  wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk  laki-laki yang  baik  dan  laki-laki  yang  baik  adalah  untuk   wanita-wanita  yang  baik  (pula).....”
 (QS : An  Nuur : 26)
 2. nbsp;     Meminta kepada orang tua/wali untuk dicarikan jodoh  yang baik
 Dalam Islam  sebenarnya masalah jodoh bagi muslimah bukanlah menjadi tanggung jawab diri  sendiri tetapi menjadi tanggung jawab orang tua ataupun wali.   Bahkan pada masa Rasulullah saw, pemerintah bertanggungjawab untuk  mencarikan jodoh bagi muslim dan muslimah pada masanya. Sehingga seorang  muslimah tidak perlu mencari sendiri jodoh untuk dirinya.   Pendekatan/khalwat yang dilakukan sebelum ikatan pernikahan dengan alasan  untuk saling mengenal antara keduanya tidaklah sesuai dengan nilai-nilai  Islam.  Bahkan pendekatan ini tidak selalu menjamin menjadi rumah  tangga yang langgeng karena biasanya pendekatan yang dilakukan sebelum  pernikahan lebih mengedepankan sisi subjektivitas antara keduanya.  
 3.       Melalui mediator misalnya teman, saudara atau orang  lain yang dapat dipercaya
 ”Dan  kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang  layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu  yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan  kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.   Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)  nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan  karunia-Nya... .” (An Nuur :  32-33)
 4.       Mencari sendiri dengan syarat tidak boleh langsung  tetapi bersama pihak ketiga
 Rasulullah  saw permah memberikan kriteria untuk menentukan pilihan pasangan hidup bagi  seorang muslim/ah yang apabila dilaksanakan insya Allah rumah tangga Sakinah  mawaadah warahmah akan dirasakan, Amin...
 ”Apabila datang  laki-laki (untuk meminang) yang kamu ridhoi agamanya dan akhlaknya maka kawinkanlah dia, dan  bila tidak kamu lakukan akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang  meluas.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad) -> untuk  muslimah
 ”Wanita  dinikahi karena empat faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah yang beragama agar berkah kedua  tanganmu.” (HR. Muslim)  -> untuk muslim
 5.       Jangan putus asa  
Jodoh adalah  masalah ghoib yang menjadi rahasia Allah, sebagai manusia hanya bisa berikhtiar  dan berdo’a.  Bagi muslimah yang belum mendapatkan jodoh jangan  berputus asa, tetaplah berikhtiar dan berdo’a.  Sudah menjadi janji  Allah bahwa semua makhluknya akan berpasang-pasangan.  Hanya Allah  yang maha tahu kapan waktu yang tepat untuk jodoh kita masing-masing.   Wallahu’alam bishowwab..
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar